Posted by mcondrolukito blog
Ilustrasi (tyo/inet)
Jakarta - Selain laptop dan ponsel, produk yang paling banyak dijajakan di Indocomtech 2012 adalah tablet PC. Tentu saja tablet berbasis Android yang paling menyesaki pameran elektronik dan IT terbesar di Indonesia ini.
Hasil pengamatan detikINET ke beberapa booth, selain vendor internasional, para vendor lokal turut menjual tablet Androidnya. Harganya bervariasi, tapi masih ramah di kantong pengunjung.
Di stand Cyrus misalnya, ada tablet yang dibanderol seharga Rp 1,2 jutaan. Soal spesifikasi? Standar lah, rata-rata mengusung Android Gingerbread dengan prosesor 1 GHz.
Selain harga yang variatif, fitur yang ditawarkan juga tak itu-itu saja. Misalnya salah satu seri tablet lokal ini dibenamkan pula antena untuk menonton TV. Walau gambar yang dihasilkan tak begitu bagus, lumayan untuk dijadikan alternatif hiburan.
Ingin yang agak mahal? Ada juga dengan range harga mulai Rp 1,5 juta - Rp 2 jutaan. Biasanya untuk harga segitu sistem operasinya sudah paling baru, yakni Android Ice Cream Sandwich.
Selain tablet PC, ada juga 'Galaxy Note Wannabe' bertebaran di pameran Indocomtech ini. Salah satunya adalah, Movi M3 Magic Note yang ada di stand Telkomsel.
Spesifikasinya pun lumayan, prosesor 1 GHz dengan layar 5,2 inch, plus sokongan Android Ice Cream Sandwich. Untuk menebus phablet ini siapkan saja dana tak lebih dari Rp 1,7 jutaan.
Sumber: http://inet.detik.com/read/2012/11/01/154305/2078780/317/pilih-pilih-tablet-android-murah
Posted by mcondrolukito blog
Vandroid T1C (advan)
Jakarta - Popularitas tablet PC memang cukup tinggi. Penggunaannya pun tak sekadar untuk berinternet ria, melainkan juga sudah dioptimalkan sebagai penunjang gaya hidup.
Perubahan ini tak lepas dari fungsionalitas tablet yang memang memberikan kemudahan, kenyaman baik dari sisi teknologi, fitur dan dukungan aplikasi. Terdapat banyak aplikasi yang tersebar di market, seperti game, komik, buku online, kamus digital, dan lain sebagainya.
Malah sekarang ini sudah banyak aplikasi lokal yang khusus meng-capturekonten-konten lokal. Misalnya saja, panduan alamat dan daftar kafe di Indonesia, destinasi wisata nasional, dan lain sebagainya.
Fenomena inilah yang juga disoroti oleh Sosiolog Imam Prasodjo. Menurutnya, sekarang ini sudah terjadi perubahan besar-besaran di kalangan masyarakat tentang cara berinteraksi antara satu sama lain.
Jika dulu pertemuan fisik menjadi sangat penting, sekarang cukup dengan sosial media. Terlebih setelah kemunculan tablet PC. "Boleh dibilang sekarang ini muncul generasi baru yang disebut Gen Droid (sebutan untuk pengguna gadget Android)," ungkap Sosiolog dari Universitas Indonesia ini, yang hadir dalam acara peluncuran tablet PC Vandroid.
Beragam aplikasi yang tersedia di market memang bisa sangat membantu pengguna, tentunya jika user dapat memanfaatkan aplikasi itu dengan optimal. Sebagai contoh, jika dulu ibu-ibu rumah tangga harus memiliki tumpukan buku seri memasak, kini cukup dari tablet saja, membuka buku digital lebih praktis dan mudah.
Pelajar dan mahasiswa bisa saja tak perlu lagi menenteng buku banyak-banyak ke sekolah/kampus, karena materi pelajaran sudah terangkum dalam buku digital pada tablet. Sangat simpel dan memberikan kenyamanan. Ketika waktu rehat, selain bisa membuka materi pelajaran, mereka bisa memainkan berbagai game kesukaan.
Adapun bagi seorang dokter, tablet bisa dijadikan sebagai sarana mengembangkan keilmuan tentang kedokteran dengan men-share berbagai temuannya, atau sebaliknya bisa lebih cepat mengenal istilah-istliah kedokteran dalam konteks kekinian, seperti kamus kedokteran digital, dan lainnya.
Sedangkan bagi seorang desainer, bisa lebih produktif dengan mengoptimalkan fungsi tablet sebagai perangkat yang menyimpan berbagai karyanya. Ia bisa melakukan presentasi dengan simpel, lebih personal dan lebih rileks. Tidak perlu lagi membawa laptop berukuran besar yang kadang merepotkan.
Masih banyak lagi tentunya berbagai fungsi dan optimalisasi tablet untuk semua lapisan masyarakat. Seolah era tablet sudah mewabah ke berbagai profesi dan menjadi bagian yang tak terpisahkan dari sistem interaksi sosial kita.
Di sisi lain, menurut pengamat telematika Teguh Prasetya, tren tablet ini tidak lepas dari makin baiknya layanan mobile broadband di Indonesia. Koneksi internet yang makin baik mendorong pertumbuhan tablet secara signifikan.
Apalagi, lanjutnya, operator sudah melihat kebutuhan akan data menjadi revenue yang cukup menggiurkan untuk masa depan. Banyak operator yang sudah membundling paket layanan data dengan para pabrikan tablet.
"Pertumbuhannya positif dan tablet akan menjadi primadona baru di industri," ungkap Teguh.
Hal senada diprediksi oleh IDC bahwa pertumbuhan tablet PC kian positif. Diprediksi, pada tahun 2012 ini ada sekitar 1 juta unit yang siap meramaikan pasar. Sebuah pertarungan yang sangat sengit tentunya.
Peluang Lebar
Nah, kondisi inilah yang membuat berbagai vendor berlomba-lomba untuk meramaikan pasar tablet PC Indonesia. Salah satunya adalah Advan yang menjagokan brand tablet Vandroid.
Chandra Lianto, Direktur Marketing Advan menyatakan, pihaknya optimistis mampu bersaing dengan brand global. Sebab, jika melihat spesifikasi, antara produk merek lokal dan global diklaim tidak jauh berbeda, OS pun sama-sama menggunakan Android.
"Tapi yang membedakan kami adalah dalam hal harga. Harga kami sangat rasional dan sangat terjangkau tanpa mengurangi kualitas dan spesifikasi," umbar Chandra.
Optimisme Chandra semakin meninggi ketika mengenalkan Vandroid T1C yang sudah menjalankan Android Ice Cream Sandwich. Ini merupakan tablet 7 inci (1024 x 600 pixel) telah dibekali dengan prosesor Qualcomm Snapdragon Turbo 1 Ghz.
Fitur lain yang dimilikinya adalah, kamera belakang 5 MP, RAM 512 MB, internal memori 4GB, dan disertai dengan colokan USB. Adapun harganya dipatok di angka Rp 1,9 juta.
Sumber: http://inet.detik.com/read/2012/11/01/165634/2078949/317/tablet-pc-si-pengubah-gaya-hidup-digital
Posted by mcondrolukito blog
Windows 8 Pro
Jakarta - Banyak improvisasi yang dilakukan Microsoft di versi terbaru Windows, salah satunya adalah sistem keamanan yang tak hanya membuatnya lebih kebal dari virus, tapi membuat proses booting lebih aman.
Secara visual memang Windows 8 ini berbeda dengan seri Windows terdahulu. Perubahannya pun tergolong radikal, seperti menghilangkan tombol start, menerapkan interface kotak-kotak ala Windows Phone 7, menu eksploler yang semakin kompleks, dan beberapa hal baru lainnya.
Itu jika dilihat dari segi visual. Jika ditelisik lebih dalam, Windows 8 juga memiliki sistem keamanan berlapis yang membuatnya dijuluki sistem operasi Windows paling aman, seperti dikutip detikINET dari sophos, Selasa (30/10/2012).
Pertama-tama mungkin fitur Secure Boot yang sempat menjadi kontoversi. Seluruh komputer bermerek yang dijual dengan Windows 8 akan secara otomatis ditanamkan BIOS berbasis interface atau Unified Extensible Firmware Interface (UEFI).
Banyak anggapan bahwa metode ini sengaja dibuat Microsoft untuk menghalangi pengguna Linux, karena sistem akan memastikan terlebih dahulu bahwa seluruh perangkat sudah terdaftar oleh Microsoft. Hal inilah yang memicu banyak perdebatan.
Microsoft juga melakukan perubahan kecil terhadap sistem Address Space Layout Randomization (ASLR) dan Data Execution Prevention (DEP). Semua ini dilakukan untuk mengurangi kerentanan keamanan yang ditimbulkan aplikasi tertentu.
Kemudian fungsi SmartScreen Filter di Internet Exploler juga ditingkatkan. Fitur ini mencegah aksi phisingyang mulai banyak menyerang pengguna internet.
Kemampuan Windows Defender Windows 8 juga semakin meningkat, fungsinya jadi mirip dengan antivirus profesional. Aplikasi ini mampu mendeteksi malware, virus dan program jahat lainnya.
Selain yang telah disebutkan di atas, Microsof juga melakukan sedikit perbaikan keamanan pada akses jalur Virtual Private Network (VPV), Windows To Go dan Internet Exploler 10.
Sumber: http://inet.detik.com/read/2012/10/30/141932/2076330/317/menelisik-sistem-pengaman-di-windows-8