Senin, 14 Januari 2013

Sel Otot Jantung Bisa Terus Tumbuh Sampai Usia 20 Tahun

Posted by mcondrolukito blog


Sel Otot Jantung Bisa Terus Tumbuh Sampai Usia 20 Tahun
Liputan6.com, Boston : Setelah hampir satu abad perdebatan tentang apakah sel otot jantung yang dihasilkan setelah kelahiran atau pada saat anak-anak tumbuh bisa lebih besar lagi, kini terjawab. Akhirnya para peneliti mengutarakan bahwa anak-anak dan remaja juga dapat menghasilkan sel ini. Sel-sel otot jantung bisa terus tumbuh sampai orang berusia 20 tahun. 

Penemuan ini menumbangkan temuan pertama kalinya yang membantah keyakinan lama bahwa hati manusia hanya tumbuh setelah lahir dikarenakan ada sel yang tumbuh lebih besar sehingga membuka jalan untuk tumbuh sel baru untuk memperbaiki hati yang cedera. 

The journal Proceedings of the National Academy of Sciences melaporkan pada awal tahun 2009, Bernhard Kuhn dan timnya dari Rumah Sakit Anak di Boston melihat benda uji coba dari hati manusia yang sehat yang berusia antara 0 sampai 59 tahun. 

Menggunakan uji coba laboratorium para peneliti mencatat bahwa sel dalam hati masih mengalami pembelahan setelah lahir. Yang secara signifikan memperluas jumlah sel jantung.

Sel-sel dilahirkan kembali pada tingkat tertingginya selama pertumbuhan. Regenerasi merosot setelah masa pertumbuhan meningkat selama usia pertumbuhan remaja dan terus sampai di sekitar usia 20 tahun.

Temuan baru menawarkan bukti terkuat bahwa perkembangbiakkan kardiomiosit (sel yang membentuk otot jantung) memberikan kontribusi untuk pertumbuhan kesehatan hati manusia usia muda.

"Lebih dari 100 tahun orang telah memperdebatkan apakah sel otot jantung manusia yang dihasilkan setelah lahir atau apakah pada saat ia tumbuh lebih besar lagi," kata Kuhn seperti dilansir ZeeNews, Sabtu (12/1/2013) (Adt/Igw

Sumber: http://health.liputan6.com/read/486021/sel-otot-jantung-bisa-terus-tumbuh-sampai-usia-20-tahun

Minggu, 13 Januari 2013

Diagnosa TB Cukup dalam Hitungan Menit, Bukan Minggu

Posted by mcondrolukito blog


Diagnosa TB Cukup dalam Hitungan Menit, Bukan Minggu
Liputan6.com, Vermont : Untuk mengecek Tuberkulosis (TB), pasien tak perlu menunggu lama-lama untuk mendapatkan hasilnya. Dengan tes napas yang sederhana, infeksi TB bisa terdiagnosa hanya dalam hitungan menit bukan mingguan.

Ini hasil dari temuan para peneliti dengan mengidentifikasi 'sidik jari' dari berbagai jenis strain bakteri dengan menguji napas tikus. 

Dan teknik ini juga bisa digunakan pada manusia sehingga diagnosa infeksi paru-paru pada manusia dari hari dan minggu menjadi menit.

Dr Jane Hill, salah satu ilmuwan Amerika Serikat dari University of Vermont mengatakan, metode tradisional yang digunakan untuk mendiagnosa infeksi paru-paru membutuhkan sampel yang kemudian digunakan untuk menumbuhkan bakteri.

"Koloni terisolasi dari bakteri ini kemudian diuji biokimia untuk mengklasifikasikan dan untuk melihat bagaimana ketahannannya dengan antibiotik," kata Hill seperti dikutip Dailymail, Sabtu (12/1/2013).

Peneliti menganalisi senyawa organis volatil (VOC) yang dilepaskan dua bakteri yang umum menginfeksi paru-paru, Pseudomonas aeruginosa dan Staphylococcus aureus.

Tikus yang terinfeksi bakteri diambil sampel napasnya setelah 24 jam.

Hasil penelitian itu dipublikasikan dalam jurnal Breath Research, yang menunjukkan perbedaan yang signifikan secara statistik antara profil napas tikus yang terinfeksi dan tidak terinfeksi.

Tes ini tidak hanya bisa memberitahukan spesies bakteri, tapi juga mengidentifikasi dua strain yang berbeda dari salah satu bakteri.

"Saya menduga kita juga dapat membedakan infeksi bakteri, viral, dan fungal di paru-paru," tambah Hill.

"Keseluruhan proses ini bisa memerlukan beberapa hari untuk bakteri dan bahkan mingguan untuk agen penyebab TBC," tambahnya.

"Analisa napas akan mengurangi waktu diagnosa dalam beberapa menit saja".

Tuberkulosis merupakan infeksi bakteri yang disebarkan dengan menghirup tetesan air liur, ketika orang yang terinfeksi batuk, berbicara, atau bersin.

TB merupakan masalah yang meningkat dan mengkhawatirkan di daerah perkotaan di Inggris. Imigrasi meningkat telah melihat lonjakan kasus dalam 20 tahun terakhir.

Penyakit ini terutama mempengaruhi paru-paru, tetapi bis berjalan ke bagian lain dari tubuh termasuk otak, ginjal, tulang, dan sendi. Penyakit ini dapat disembuhkan dengan mengonsumsi antibiotik selama enam bulan, namun bisa berkembang menjadi resistan terhadap obat jika tidak teratur mengonsuminya. Meninggalkan pengobatan bisa berakibat fatal.

Gejala TB meliputi batuk terus-menerus yang berlangsung lebih dari 3 minggu dan akan semakin memburuk, penurunan berat badan yang tidak bisa dijelaskan, demam, keringat di malam hari, nyeri di dada, kelelahan, dan kehilangan nafsu makan.

Namun, banyak juga orang yang terinfeksi tidak mengalami gejalanya meski bakteri ada di dalam tubuh. (MEL/IGW)

Sumber: http://health.liputan6.com/read/485575/diagnosa-tb-cukup-dalam-hitungan-menit-bukan-minggu

Sabtu, 12 Januari 2013

Ini Waktu yang Tepat untuk Ganti Peralatan Harian Anda

Posted by mcondrolukito blog


Ini Waktu yang Tepat untuk Ganti Peralatan Harian Anda
Liputan6.com, Jakarta : Kadang kita menganggap kalau peralatan di rumah masih bersih. Padahal barang-barang tertentu di rumah ada masanya untuk diganti. Ada banyak bakteri jahat yang perlu dihindari yang datangnya dari peralatan sehari-hari yang biasanya kita gunakan.

Beberapa waktu lalu ada penelitian yang menunjukkan kalau orang Inggris malas mengganti seprai. Para peneliti berpendapat kalau sprei yang lama tidak diganti, bisa menyebabkan beberapa masalah kesehatan, seperti asma dan penyakit kulit.

Saat ini, Matthew Barbour, seorang ahli bakteria dari Inggris ingin memberi tahu kita agar kita peduli untuk mengetahui kapan Anda harus mengganti peralatan mandi agar terhindar dari bakteri, seperti dilansirThesun, Sabtu (12/1/2013)

1. Selimut 

Cuci selimut setiap enam bulan. Sebuah studi dari University of Worcester mengungkapkan kalau beberapa debu tungau bisa berkembang di dalam selimut. Ditambah sisik kulit manusia, serbuk sari dan noda termasuk cairan tubuh, semua ini mengandung bakteri dan spora jamur.

Bakteri ini yang menyebabkan gejala asma dan rhinitis. Pastikan Anda membeli selimut dengan kualitas yang baik agar mudah dicuci.

2. Bantal

Cuci setiap tiga bulan atau ganti setiap enam sampai 12 bulan. Setelah enam bulan, 10% dari bantal Anda terdiri dari debu tungau dan keringat. 

Sebuah penelitian di Rumah Sakit St George, London barat, menunjukkan kalau bantal yang diisi dengan bahan sintetis cenderung memiliki banyak tungau dibandingkan dengan bahan katun. Pastikan Anda membeli bantal yang dapat dicuci pada suhu 60� C berulang-ulang.

3. Handuk

Mencuci handuk disarankan setiap seminggu sekali. Handuk yang jarang dicuci, dapat mengakibatkan masalah pada kulit karena bakteri cepat menyebar di handuk.

"Lebih dari separuh bakteri staphylococcus menempel pada kulit kita,"kata Profesor Sally Bloomfield.

4. Kasur

Kasur semestinya diganti atau dicuci setiap 8 hingga 10 tahun. Penelitian menunjukkan kalau kasur mengalami kelembapan pada periode tersebut.

"Kasur rata-rata memiliki debu tungau lebih dari 10.000 dan ketika digunakan, debu tungau bertambah menjadi dua juta,"Jelas peneliti.

5. Sepatu tua

Berjalan dengan sepatu tua membawa risiko cedera dan infeksi jamur. Jadi harus diganti ketika sudah berjalan sekitar 420 km.

Trevor Prior, konsultan ahli bedah Podiatric, mengatakan kalau sepatu memiliki umur setelah mereka tidak lagi memberikan dukungan.

"Hal ini dapat menyebabkan cedera, termasuk masalah pada kaki seperti plantar fasciitis (peradangan jaringan di bawah telapak), nyeri lutut dan masalah punggung bagian bawah."jelasnya.

6. Bra Olahraga

Setiap tiga bulan, bra olahraga harus diganti. Hindari mencuci bra olahraga dengan menggunakan deterjen dan pelembut kain yang memecah serat Lycra.

Alasan bra olahraga ini harus diganti karena payudara terdiri dari jaringan lemak yang membuat payudara aktif bergerak ketika olahraga sehingga kualitas bra olahraga ini hanya efektif selama 3 bulan.

7. Pencukur janggut atau kumis

Alat pencukur janggut atau kumis harus diganti setelah 3 hari. 

"Gesekan antara kulit dan silet dapat menyebabkan ruam cukur," kata Harley Street dermatolog Dr Christopher Rowland Payne. 

Alat cukur juga bisa menyumbat pori yang menyebabkan kulit mati akibat goresan dan iritasi.

8. Sikat gigi

Sikat gigi maksimal 3 bulan harus diganti. Penelitian menunjukkan kalau sikat gigi yang telah digunakan selama lebih dari tiga atau empat bulan kurang efektif untuk menghilangkan plak.

Sikat gigi terbukti memiliki 10 juta bakteri, termasuk E.coli, kandida dan streptokokus.

Bakteri ini bisa menyebabkan kita terserang penyakit seperti Hepatitis B dan C.

9. Sisir

Sisir harus dicuci seminggu sekali dengan sabun dan air hangat. Ganti setiap enam bulan ketika bulu-bulunya rusak.

Menurut Food And Drink Federation, folikel rambut setiap 1mm bisa memiliki 50.000 kuman. Studi lainnya menemukan kalau sisir mengandung banyak kuman dibanding wastafel dan toilet.

10. Sendok atau sumpit kayu

Jika Anda senang menggunakan sendok kayu, Anda harus menggantinya setelah 5 tahun.

Sendok kayu akan berubah warna menjadi lebih gelap. Jika warna sendok berubah, hal ini menandakan kalau kayu membusuk dan mengandung bakteri.

"Kayu lebih berpori dari plastik atau logam, sehingga lebih rentan terhadap kuman atau bakteri," menurut John Oxford, Profesor Virology pada Barts dan London Hospital. (FIT/IGW)

Sumber: http://health.liputan6.com/read/484826/ini-waktu-yang-tepat-untuk-ganti-peralatan-harian-anda