Selasa, 22 Januari 2013

Kurang Tidur Bikin Orang Jadi Egois

Posted by mcondrolukito blog


Kurang Tidur Bikin Orang Jadi Egois
Liputan6.com, California : Kurang tidur ternyata bukan hanya menyebabkan stres atau masalah kesehatan lainnya tapi juga bisa membuat Anda egois. 

Menurut penelitian baru dari University of California, Berkeley, Amerika Serikat menunjukkan kalau keegoisan pasangan Anda mungkin disebabkan akibat kurang tidur.

Studi ini memperlihatkan bagaimana tidur mempengaruhi sifat seseorang yang sudah menikah dan menemukan kalau kurang tidur bisa membuat pasangan berpisah akibat keegoisan salah satu pihak.

"Kurang tidur dapat membuat kita lebih egois seperti misalnya membuat kita memprioritaskan kebutuhan kita sendiri daripada kepentingan pasangan kita," kata Amie Gordon, seorang psikolog UC Berkeley.

Para peneliti mengatakan kalau ada bukti kuat kalau kurang tidur bisa mempengaruhi suasana hati pasangan dan kepekaannya, seperti dilansir Torontosun, Senin (21/1/2013)

Tidur malam yang buruk membuat seseorang tanpa disadari tidak terbiasa dengan suasana hati pasangan mereka dan kepekaannya. 

Bagi banyak pasangan, malam hari bisa berubah menjadi medan pertempuran ketika pria mendengkur keras, kemudian saling tarik menarik selimut. Atau salah satu pasangan mengganggu pasangan lainnya yang sedang bekerja menggunakan laptop.

Gordon mencatat lebih dari 60 pasangan, dengan usia berkisar antara 18 sampai 56 tahun berpartisipasi dalam studi Gordon mengaku sulit tidur.

Dalam satu penelitian, peserta membuat catatan harian tentang pola tidurnya dan bagaimana istirahat malam yang baik atau buruk mempengaruhi apresiasi mereka terhadap kepentingan lainnya.

Dalam eksperimen lain, semua pasangan direkam untuk mengetahui penyebab suatu masalah. Mereka yang kurang tidur menunjukkan kalau perilaku mereka mulai berubah dan cenderung kurang menghargai pasangannya.

Gordon mempresentasikan penemuannya ini pada pertemuan tahunan Society for Personality and Social Psychologists in New Orleans.(Fit/Igw)

Sumber: http://health.liputan6.com/read/493073/kurang-tidur-bikin-orang-jadi-egois

Senin, 21 Januari 2013

Kelebihan Lain dari Sayuran Hijau, Orang Jadi Optimistis

Posted by mcondrolukito blog


Kelebihan Lain dari Sayuran Hijau, Orang Jadi Optimistis
Liputan6.com, Jakarta : Sayur-sayuran dan buah-buahan mempunyai manfaat yang segudang. Apalagi sayuran yang berwarna hijau. Sebuah penelitian menunjukkan, orang yang makan banyak buah dan sayuran cenderung lebih optimistis.

Para ilmuwan menemukan, orang optimis memiliki kadar karotenoid yang tinggi dalam darahnya. Umumnya, karotenoid dikenal dengan beta-karoten. Pigmen tersebut ditemukan tinggi kadarnya dalam jeruk dan sayuran yang hijau, sayuran berdaun.

"Individu dengan optimisme yang lebih besar cenderung memiliki karotenoid dengan tingkat yang lebih besar seperti beta-karoten, "kata pemimpin penelitian Julia Boehm, dari Harvard School of Public Health seperti yang dikutip Dailymail, Jumat (18/1/2013).

"Ini adalah studi pertama yang melaporkan hubungan optimisme dengan konsentrasi karotenoid".

Studi ini mengevaluasi konsentrasi darah dari sembilan antioksidan yang berbeda, termasuk karotenoid seperti beta-karoten dan vitamin E di hampir 1.000 pria Amerika dan wanita usia 25 hingga 74 tahun.

Peserta mengisi kuesioner tentang sikap hidupnya dan memberikan sampel darah. Penelitian ini dilaporkan dalam Psychosomatic Medicine. Peneliti juga mengukur tingkat optimisme dalam kelompok yang sama.

Para peneliti menemukan, orang-orang yang lebih optimis memiliki hingga 13 persen peningkatan konsentrasi karotenoid dalam darah dibandingkan dengan orang yang kurang optimis. Para peneliti percaya bahwa tingginya konsumsi buah dan sayuran di kalangan orang yang optimistis lebih mungkin terjadi.

Peneliti menemukan, orang yang makan dua porsi atau sedikit sayur dan buah-buahan dalam sehari menjadi kurang optimis dibanding orang yang makan tiga porsi atau lebih dalam sehari.

Hubungan antara tingkat optimisme dan karotenoid sebagian dijelaskan oleh fakta bahwa lebih banyak orang optimis cenderung terlibat dalam perilaku sehat seperti makan buah-buahan dan sayuran dan menghindari merokok.

Penelitian sebelumnya menunjukkan, tingginya kadar antioksidan seperti karotenoid mungkin menjadi penanda kesehatan yang baik pula.

Antioksidan membantu menjaga molekul lain dalam tubuh dari memproduksi radikal bebas, yang dapat merusak sel-sel dan berkontribusi terhadap penyakit.

Tahun lalu, para ilmuwan di Warwick University menemukan bahwa orang yang makan tujuh porsi buah dan sayuran dalam sehari merupakan yang paling bahagia.

Studi ini menemukan bahwa orang yang makan sekitar delapan porsi buah dan sayuran sehari memiliki skor rata-rata yang lebih tinggi satu poin daripada orang yang tidak makan apapun. (Mel/Igw)

Sumber: http://health.liputan6.com/read/490477/kelebihan-lain-dari-sayuran-hijau-orang-jadi-optimistis

Minggu, 20 Januari 2013

Studi: Wanita Menyukai Pria yang Tidak Terlalu Tinggi

Posted by mcondrolukito blog


Studi: Wanita Menyukai Pria yang Tidak Terlalu Tinggi
Liputan6.com, Amsterdam : Idealnya, wanita memang menyukai pria yang lebih tinggi darinya. Namun studi terbaru menyebutkan kalau wanita justru tidak suka dengan pria yang terlalu tinggi melampaui tinggi wanita.

Para peneliti dari Universitas Groningen di Belanda menganalisa data berdasarkan Millennium Cohort Study. Peserta penelitian ini terdiri dari beberapa orangtua dari hampir 19.000 bayi yang lahir di Inggris pada tahun 2000. 

Mereka menemukan kalau lebih dari sembilan dari 10 pasangan, pria itu lebih tinggi dari wanita. Perbedaan ketinggian yang rata-rata sekitar 14 cm. 

Sebuah studi sebelumnya yang melibatkan 1.980 pasangan di Amerka Serikat dan Inggris menemukan bahwa hanya satu dari 720 pasangan yang perempuannya lebih tinggi dari laki-laki. 

Karena perempuan rata-rata lebih pendek daripada pria, peneliti memprediksi kalau pasangan yang wanitanya lebih tinggi hanya dua dari 100 orang.

"Hasil penelitian menunjukkan kalau wanita yang lebih tinggi badannya dibanding pria memperlihatkan 14 kali lebih besar persentasenya," tulis para peneliti Belanda. 

Seperti dilansir Boston, Minggu (20/1/2013), para peneliti mencatat kalau wanita lebih suka pria tinggi, namun kurang menyukai pria yang terlalu tinggi.

Peneliti juga menjelaskan kalau laki-laki yang diharapkan wanita itu, tingginya tidak lebih dari 25cm. Laki-laki kurang begitu mempermasalahkan mengenai tinggi badan. Tetapi, jika perempuan lebih tinggi dan menyukai pria yang lebih pendek, namun selama perbedaan tinggi tidak terlalu jauh. 

Penemuan ini dipublikasikan dalam jurnal Public Library of Science (PLoS) One. Penelitian sebelumnya juga menemukan kalau pria yang tinggi, rata-rata lebih cepat menikah dan memiliki banyak anak dibandingkan pria yang pendek. (Fit/Mel)

Sumber: http://health.liputan6.com/read/491509/studi-wanita-menyukai-pria-yang-tidak-terlalu-tinggi