Posted by mcondrolukito blog
Liputan6.com, New York : Saat ini sedang tren sepatu jari-jari yang mana setiap jari masuk ke tempatnya masing seperti sarung tangan. Tapi amankah menggunakan sepatu jari-jari ini?Tony Post, mantan bos perusahaan karet sedang gencar mempromosikan sepatu jenis baru bernama Vibram yang memisahkan jari kaki dengan menggunakan pemisahan digital. Post mengakui sepatu ini terinspirasi ketika ia pernah berlari sekitar tahun 1990 di New York. Seorang pelari menggunakan sepatu kulit yang dibuat oleh Rockpot. Kemudian perusahaan sepatu olahraga di Jepang juga terinspirasi dari alas kaki yang digunakan ninja.Nike, sebagai salah satu produsen sepatu olahraga juga mengembangkan sepatu dengan jari di akhir tahun 1990-an tapi sepatu ini ternyata kurang diminati masyarakat."Pemasarannya mungkin bisa dikatakan gagal. Beda halnya dengan Vibram, jenis sepatu dengan lima jari ini membuat seseorang berlari seperti tanpa alas kaki," kata Post.Namun sepatu ini ternyata malah disebut-sebut memiliki dampak buruk bagi kaki Anda karena bisa membahayakan jari kaki.Seperti dilansir The Independent, Senin (21/1/2013) Tahun 2001, Nike mengirim orang-orang untuk latihan berlari tanpa menggunakan sepatu dan terbukti kalau tanpa alas kaki, seseorang bisa berlari lebih cepat."Saya percaya ketika saya melatih beberapa pelari tanpa alas kaki, mereka berjalan lebih cepat dan justru sedikit yang mengalami cedera, " kata Christopher McDougall seperti yang diceritakan dalam bukunya Born to Run.Ada bukti ilmiah yang menunjukkan perkiraan Dougall benar. Richard Fenton adalah pelari marathon yang juga pelatih kebugaran dan manajer di profeet mengatakan, kalau produsen jangan hanya menawarkan desain tapi juga kualitas sepatu dalam elastisitas gerak."Jempol kaki merupakan mekanisme penting untuk bergerak. Jempol kaki juga bisa mempertahankan kekuatan dan fleksibilitas," kata Fenton.Ketika berlari, jempol kaki secara efektif mendorong bola karena titik poros yang paling stabil dari tumit ke kaki. Hal ini bisa meningkatkan kekuasaan dan fleksibilitasBerawal dari sarung tangan yang diproduksi oleh beberapa perusahaan yang menghangatkan setiap jari-jari tangan. Kali ini beberapa perusahaan sepatu olahraga manawarkan produk barunya dengan lima jari pada masing-masing sepatunya. (Fit/Igw)
Sumber: http://health.liputan6.com/read/493235/sepatu-dengan-jari-jari-ini-amankah
Posted by mcondrolukito blog
Liputan6.com, California : Kurang tidur ternyata bukan hanya menyebabkan stres atau masalah kesehatan lainnya tapi juga bisa membuat Anda egois. Menurut penelitian baru dari University of California, Berkeley, Amerika Serikat menunjukkan kalau keegoisan pasangan Anda mungkin disebabkan akibat kurang tidur.Studi ini memperlihatkan bagaimana tidur mempengaruhi sifat seseorang yang sudah menikah dan menemukan kalau kurang tidur bisa membuat pasangan berpisah akibat keegoisan salah satu pihak."Kurang tidur dapat membuat kita lebih egois seperti misalnya membuat kita memprioritaskan kebutuhan kita sendiri daripada kepentingan pasangan kita," kata Amie Gordon, seorang psikolog UC Berkeley.Para peneliti mengatakan kalau ada bukti kuat kalau kurang tidur bisa mempengaruhi suasana hati pasangan dan kepekaannya, seperti dilansir Torontosun, Senin (21/1/2013)Tidur malam yang buruk membuat seseorang tanpa disadari tidak terbiasa dengan suasana hati pasangan mereka dan kepekaannya. Bagi banyak pasangan, malam hari bisa berubah menjadi medan pertempuran ketika pria mendengkur keras, kemudian saling tarik menarik selimut. Atau salah satu pasangan mengganggu pasangan lainnya yang sedang bekerja menggunakan laptop.Gordon mencatat lebih dari 60 pasangan, dengan usia berkisar antara 18 sampai 56 tahun berpartisipasi dalam studi Gordon mengaku sulit tidur.Dalam satu penelitian, peserta membuat catatan harian tentang pola tidurnya dan bagaimana istirahat malam yang baik atau buruk mempengaruhi apresiasi mereka terhadap kepentingan lainnya.Dalam eksperimen lain, semua pasangan direkam untuk mengetahui penyebab suatu masalah. Mereka yang kurang tidur menunjukkan kalau perilaku mereka mulai berubah dan cenderung kurang menghargai pasangannya.Gordon mempresentasikan penemuannya ini pada pertemuan tahunan Society for Personality and Social Psychologists in New Orleans.(Fit/Igw)
Sumber: http://health.liputan6.com/read/493073/kurang-tidur-bikin-orang-jadi-egois
Posted by mcondrolukito blog
Liputan6.com, Jakarta : Sayur-sayuran dan buah-buahan mempunyai manfaat yang segudang. Apalagi sayuran yang berwarna hijau. Sebuah penelitian menunjukkan, orang yang makan banyak buah dan sayuran cenderung lebih optimistis.Para ilmuwan menemukan, orang optimis memiliki kadar karotenoid yang tinggi dalam darahnya. Umumnya, karotenoid dikenal dengan beta-karoten. Pigmen tersebut ditemukan tinggi kadarnya dalam jeruk dan sayuran yang hijau, sayuran berdaun."Individu dengan optimisme yang lebih besar cenderung memiliki karotenoid dengan tingkat yang lebih besar seperti beta-karoten, "kata pemimpin penelitian Julia Boehm, dari Harvard School of Public Health seperti yang dikutip Dailymail, Jumat (18/1/2013)."Ini adalah studi pertama yang melaporkan hubungan optimisme dengan konsentrasi karotenoid".Studi ini mengevaluasi konsentrasi darah dari sembilan antioksidan yang berbeda, termasuk karotenoid seperti beta-karoten dan vitamin E di hampir 1.000 pria Amerika dan wanita usia 25 hingga 74 tahun.Peserta mengisi kuesioner tentang sikap hidupnya dan memberikan sampel darah. Penelitian ini dilaporkan dalam Psychosomatic Medicine. Peneliti juga mengukur tingkat optimisme dalam kelompok yang sama.Para peneliti menemukan, orang-orang yang lebih optimis memiliki hingga 13 persen peningkatan konsentrasi karotenoid dalam darah dibandingkan dengan orang yang kurang optimis. Para peneliti percaya bahwa tingginya konsumsi buah dan sayuran di kalangan orang yang optimistis lebih mungkin terjadi.Peneliti menemukan, orang yang makan dua porsi atau sedikit sayur dan buah-buahan dalam sehari menjadi kurang optimis dibanding orang yang makan tiga porsi atau lebih dalam sehari.Hubungan antara tingkat optimisme dan karotenoid sebagian dijelaskan oleh fakta bahwa lebih banyak orang optimis cenderung terlibat dalam perilaku sehat seperti makan buah-buahan dan sayuran dan menghindari merokok.Penelitian sebelumnya menunjukkan, tingginya kadar antioksidan seperti karotenoid mungkin menjadi penanda kesehatan yang baik pula.Antioksidan membantu menjaga molekul lain dalam tubuh dari memproduksi radikal bebas, yang dapat merusak sel-sel dan berkontribusi terhadap penyakit.Tahun lalu, para ilmuwan di Warwick University menemukan bahwa orang yang makan tujuh porsi buah dan sayuran dalam sehari merupakan yang paling bahagia.Studi ini menemukan bahwa orang yang makan sekitar delapan porsi buah dan sayuran sehari memiliki skor rata-rata yang lebih tinggi satu poin daripada orang yang tidak makan apapun. (Mel/Igw)
Sumber: http://health.liputan6.com/read/490477/kelebihan-lain-dari-sayuran-hijau-orang-jadi-optimistis