Minggu, 03 Februari 2013

Tetap Cantik Menggunakan Kacamata

Posted by mcondrolukito blog


Tetap Cantik Menggunakan Kacamata
Liputan6.com, Jakarta : Tren kacamata sepertinya mulai dilirik kembali. selain untuk melihat jarak pandang lebih jelas, penggunaan kacamata juga merupakan cara yang bagus untuk terlihat pintar, centil dan canggih. 

Seperti dilansir Times Of India, Sabtu (2/1/2013), Berikut ini adalah cara untuk tampil cantik menggunakan kacamata:

1. Jaga agar alis Anda rapi

Menjaga alis Anda rapi dan dalam kondisi yang baik akan menyoroti mata Anda meskipun Anda menggunakan kacamata. Gunakan riasan alis untuk mengisi kekosongan dan untuk menentukan arah alis Anda.

2. Gunakan concealer

Kacamata cenderung menyorot lingkaran hitam pada mata sehingga terlihat seperti kerutan atau ketidaksempurnaan di bawah mata Anda. Untuk menghindari hal ini, gunakan concealer di lingkaran gelap dan noda di wajah anda dan tutupi dengan bedak.

3. Gunakan eye shadow yang tepat

Kenakan warna eye shadow yang melengkapi warna bingkai kacamata Anda. Jika Anda ingin orang lain fokus pada mata dan kacamata Anda, pilih warna yang berlawanan dengan warna bingkai kacamata. Untuk tampilan yang natural, berikan nuansa netral di wajah Anda.

4. Gunakan eye liner

Oleskan eye liner pada riasan mata Anda. Pastikan hanya garis tepi mata Anda dan tidak berakhir dengan menciptakan efek smokey. Anda harus terlihat menakjubkan dan tidak menakutkan.

5. Gunakan warna bibir tebal

Jangan biarkan kacamata Anda mengambil semua perhatian. Jadi jika Anda memiliki bingkai kacamata warna coklat atau bingkai hitam, Anda bisa pilih warna bibir yang berani seperti merah tua atau pink pekat. Jika Anda memiliki bingkai berwarna, pilih warna lipstik pink kemerahan.

6. Rambut diikat ekor kuda paling tepat

Jika Anda menggunakan kacamata tidak boleh melupakan riasan rambut. Coba rambut Anda diikat seperti ekor kuda dan Anda akan tampak hebat. Karena penggunaan kacamata bisa membuat Anda terlihat lebih pintar. (Fit/

Sumber: http://health.liputan6.com/read/502518/tetap-cantik-menggunakan-kacamata

Sabtu, 02 Februari 2013

Methylone yang Dipakai Raffi Ahmad Itu Apa Ya? Cek di Sini

Posted by mcondrolukito blog

Methylone yang Dipakai Raffi Ahmad Itu Apa Ya? Cek di Sini
Liputan6.com, Jakarta : Presenter top Raffi Ahmad terbukti positif menggunakan Methylone. Apa sih kegunaan Methylone dan kenapa dibilang obat terlarang?

Methylone merupakan obat yang dipatenkan Peyton Jacob dan Alexander Shulgin pada tahun 1996 sebagai antidepresan. Obat itu seperti LSD dan MDMA (ekstasi) yang awalnya sebagai obat psikiatris eksperimental. Namun, penggunaannya berubah dengan cepat dari kepentingan klinis menjadi untuk rekreasional (senang-senang)

Seperti dikutip eHow, Jumat (1/2/2013), Methylone memiliki struktur kimia dan efek yang mirip dengan MDMA. Methylone merupakan turunan dari Cathinone (Katinona) yang selama ini termasuk narkotika golongan I dalam Undang-Undang nomor 35 tahun 2009.

Dalam istilah kimianya, Methylone memiliki kekuatan +4 atau lebih kuat dari turunan Katinona lainnya. Penggunanya bisa merasa mual, muntah, pusing, kejang, dada berdebar, kram jantung, dan bisa berujung kematian. 

Katinona merupakan narkotika golongan I yang hanya boleh digunakan untuk keperluan riset. Untuk keperluan medis sekali pun, narkotika golongan itu tidak diizinkan, apalagi untuk keperluan rekreasional. Begitu pula dengan Methylone, zat itu sangat berbahaya jika digunakan untuk rekreasional.

Katinona memang bukan barang baru, tapi turunannya termasuk kasus baru di Indonesia.

Efek penggunaan Methylone bisa ngefly mirip dengan stimulan seperti amfetamin, MDMA, dan kokain. Efek ini termasuk euforia dan peningkatan energi. Pengguna juga merasa cuek dan lebih percaya diri jika mengonsumsi Methylone.

Mengonsumsi Methylone bisa memaksa tubuh bekerja lebih cepat. Denyut jantung menjadi meningkat ke titik yang bisa membuat penggunanya mengalami palpitasi atau denyut jantung tidak teratur, bahkan setelah ia berhenti minum obat. Penggunaan zat ini seperti alkohol, bisa menyebabkan penglihatan kabur dan mual. Begitu juga dengan ekstasi, yang bisa menyebabkan penggunanya mengepalkan rahang atau menggiling gigi.

Jari tangan dan kaki juga bisa berubah menjadi kebiruan. Selera pengguna bisa ditekan, yang bisa menyebabkan anoreksia.

Untuk jangka panjangnya, seseorang yang menggunakan methylone, energi dan vitalitasnya bisa meningkat yang bisa beranjak ke masalah sirkulasi, paranoia, dan insomnia. Halusi dan delusi mungkin datang, tapi gejala itu mungkin pada saat yang tak diinginkan. Jika obat itu dihirup, saluran hidung dan mulut bisa meradang. Ini bisa mengakibatkan mimisan.

Belum diketahui apakah efek methylone bisa bikin adiktif secara fisik, meskipun bukti telah menunjukkan bisa adiktif psikologis.

Methylone secara kimia sangat mirip dengan Mephedrone. Zat itu diperkirakan menjadi faktor kematian dua remaja Inggris. Namun itu belum terbukti. Tapi bukan berarti Methylone aman. Zat itu malah lebih berbahaya.

Methylone ilegal di sejumlah negara seperti Finlandia, Swedia, Denmark, Jerman, Belanda, dan Israel. Dan zat ini tak diakui di AS.(Mel/Igw)

Sumber: http://health.liputan6.com/read/501868/methylone-yang-dipakai-raffi-ahmad-itu-apa-ya-cek-di-sini

Jumat, 01 Februari 2013

Bahaya Laten dari Obat-obatan yang Bikin Nge-Fly

Posted by mcondrolukito blog


Bahaya Laten dari Obat-obatan yang Bikin Nge-Fly
Liputan6.com, Jakarta : Seperti narkotik, psikotropik yang merupakan obat penenang juga banyak dikonsumsi orang-orang galau. Obat-obat penenang ini membuat si pemakainya merasa nyaman, tapi ada bahaya laten yang mengintai si pemakainya.

Berikut ini adalah jenis obat yang mengandung zat adiktif yang sangat berbahaya seperti dikutip dari situs Badan Narkotika Nasional (BNN), Alkoholism dan drugpolicy.org, Senin (28/1/2013) :

1. Amfetamin: Shabu, Inex, dan Ekstasi

Amfetamin merupakan bahan adiktif berbentuk pil, kapsul atau tepung yang merupakan pendorong stimulan yang bisa mengubah suasana hati. Efeknya biasanya berlangsung antara 10-12 jam.

Amfetamin ini sering digunakan untuk mengobati gangguan hiperaktif atau Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) pada pasien dewasa dan anak-anak. 

Dan juga digunakan untuk mengobati gejala-gejala traumatik pada otak dan gejala mengantuk pada siang hari pada kasus narkolepsi dan sindrom kelelahan kronis. 

Namun kini Amfetamin sering disalahgunakan terutama methamphetamine dan amfetamin tipe ekstasi. Oleh penggunanya, amfetamin dikenal dengan shabu, inex, dan ecstasy.

Dosis tunggal 5mg biasanya digunakan oleh pengguna pemula saat mereka berada di tempat hiburan umum seperti kafe, club malam atau sejenisnya. 

Gejala penggunaan amfetamin bisa dilihat secara fisik dengan meningkatnya denyut jantung, tekanan darah meningkat, membesarnya pupil, muntah dan tidak bisa tidur.

2. LSD (Lycergic Syntetic Diethylamide)

LSD merupakan jenis halusinogen yang memiliki efek sangat buruk terhadap mental seseorang. Menurut peneliti dari laboratorium Sandoz tahun 1943, menyebutkan kalau LSD mempunyai efek menyerupai gangguan psikosis.

LSD berbentuk pil, cara pemakaiannya ditelan atau melalui mukosa oral dengan menggunakan kertas yang diresapi LSD dengan dosis 100-300 mikrogram. 

Efek dari tripping LSD bisa mencapai 6-8 jam, ditambah dengan 2-6 jam offset (penurunan), meliputi:

- Meningkatnya energi dan tidak bisa tidur
- Halusinasi penglihatan seperti tembok yang bernapas, motif gambar yang bergerak dan meninggalkan jejak, perubahan bentuk benda menjadi bentuk lain (morphing).
- Halusinasi pendengaran sehingga musik terkesan bergema dan memiliki efek chorus tambahan
- Emosi yang labil dan sangat tergantung oleh mood pada saat itu sehingga bisa menyebabkan senang, sedih, marah, takut, jengkel, atau depresi.
- Perubahan persepsi tentang waktu
- Banyak berkeringat
- Susah konsentrasi
- Gigi geraham yang rasanya terikat
- Paranoid dan sering tiba-tiba teringat akan masa-masa lalu

Tanda-tanda fisik maupun psikologis yang timbul pada pengguna LSD seperti tekanan darah meningkat, suhu tubuh meningkat sehingga berkeringat terus, mual, pusing, dan penglihatan kabur.

Sedangkan tanda psikologis muncul seperti perubahan suasana hati (mood), gangguan persepsi, gangguan proses pikir dan perilaku, keras kepala, paranoia, panik, muncul ide bunuh diri, hingga disorientasi waktu dan tempat.

Pengguna LSD dalam tingkat kronis bisa menunjukkan gejala halusinasi atau berkhayal buruk dan disertai kilas balik (flashback) pada penggunanya. 

Gejala flashback merupakan sindrom yang ditandai dengan pengalaman kembali berbagai gangguan persepsi, setelah tidak menggunakan narkoba jenis halusinogen dalam beberapa waktu.

3. Obat penenang/obat tidur (sedativa-hipnotika): Pil BK, megadon, diazepam, bromazepam, obat tidur (nitrazepam, estazolam) 

Beberapa macam obat dalam dunia kedokteran seperti pil BK, megadon, diazepam, bromazepam, obat tidur (nitrazepam, estazolam) merupakan keluarga psikotropika yang memiliki zat penenang. 

Pemakaian sedativa-hipnotika dalam dosis kecil dapat menenangkan, sedangkan dalam dosis besar dapat membuat orang yang tertidur.

Gejala akibat pemakaiannya adalah awalnya gelisah, mengamuk lalu mengantuk, malas, daya pikir menurun, bicara dan tindakan lambat. Jika sudah kecanduan, kemudian diputus pemakaiannya maka akan menimbulkan gejala gelisah, sukar tidur, gemetar, muntah, berkeringat, denyut nadi cepat, tekanan darah naik, dan kejang-kejang.

Jika pemakaiannya overdosis maka pecandu akan banyak bicara tetapi tidak jelas, sempoyongan, suka bertengkar, napasnya lambat, turunnya kesadaran, pingsan, dan jika pemakaiannya melebihi dosis tertentu dapat menimbulkan kematian.

4. Obat anti depresi: Nitrazepam, Dumolid dan Megadon.

Nitrazepam sering digunakan sebagai hipnotik dalam terapi jangka pendek imsonia, cemas, depresi, dan iritabilitas. Obat ini memiliki efek ketergantungan dengan dosis yang makin meningkat, gangguan kepribadian.

Ketika berhenti menggunakan obat ini, tiba-tiba dapat menimbulkan gejala depresi, gelisah dan diare. Efek jangka pendek dari nitradiazepam adalah reaksi acuh tak acuh, kemampuan penilaian menurun, hilangnya daya konsentrasi, dan reaksi koordinasi pengendalian yang terganggu.

Efek jangka panjang berupa berat badan yang menurun, mudah tersinggung, perilaku yang membingungkan. Obat-obatan ini biasanya dijual dengan nama Dumolid dan Megadon.

5. Antipsikotik: clozaril, dogmatil, stelazine

Antipsikotik berfungsi untuk mengatasi masalah pikiran. Biasanya obat ini diberikan pada pasien sakit jiwa. Banyak macam obat-obatan antipsikotik seperti clozaril, dogmatil, stelazine dll. Masing-masing pengguna memiliki reaksi di otak yang berbeda-beda sehingga harus berdasarkan resep dokter. (Fit/Igw)

Sumber: http://health.liputan6.com/read/498478/bahaya-laten-dari-obat-obatan-yang-bikin-nge-fly