Posted by mcondrolukito blog
Liputan6.com, Jakarta : Akhir-akhir ini harga bawang putih maupun merah meroket hingga 30 persen dari harga sebelumnya. Sekilo bawang putih bisa dihargai 50.0000 hingga 100.000 rupiah.
Tak heran bila banyak masyarakat kelimpungan terutama mereka yang mata pencahariannya berdagang makanan. Maklum, kebanyakan masakan menyertakan bawang entah putih atau merah sebagai bumbunya.
Selain membuat sedap dan harum, bawang putih maupun merah memiliki beragam khasiat untuk kesehatan Anda dan membantu mengatasi gangguan kesehatan mulai dari yang ringan hingga berat.
Menurut ahli herbal Ir. W.P. Winarto seperti dikutip dari buku yang ditulisnya berjudul Memanfaatkan Tanaman Sayur untuk Mengatasi Aneka Penyakit, pada Jumat (15/03/2013), bawang putih yang memiliki nama latin Allium sativum L dan termasuk famili Liliaceae ini mengandung vitamin B dan C serta beberapa mineral, seperti fosfor, kalsium, kalium, dan besi.
Tiap 100 gramnya juga terkandung 95 kalori. Berbagai kandungan yang ada di dalamnya memiliki khasiat untuk menyembuhkan berbagai jenis penyakit antara lain bronkitis, influenza, rematik, beri-beri, migrain, hipertensi, radang telinga, sinusitis, asma, batuk biasa, batuk rejan, diare, gondongan atau parotitis, dan hepatitis.
Selain itu, penyakit sering buang air kecil atau polyuria, sakit ketika haid atau dismenorhea, kanker lambung, kanker paru-paru, kanker payudara, keracunan, dan sakit disengat lipan termasuk penyakit yang bisa disembuhkan dengan mengonsumsi bawang putih.
Beberapa penyakit berat lain semisal TBC, radang pada selaput otak (epidemic cerebrospinal meningitis), pendarahan pada hidung (mimisan), radang lambung akut, impotensi, fridigitas pada wanita, ascites, sakit gigi, mandul, serta berbagai gangguan pencernaan bisa dibantu diselesaikan dengan konsumsi bawang putih.
Anda yang butuh tambahan stamina, ingin selalu bugar dan meningkatkan gairah seksual dan kekebalan tubuh dapat memanfaatkan bawang putih.
Meski beragam manfaat, jangan Anda serta merta menyelesaikan persoalan-persoalan sakit seperti yang sudah disebut semata hanya dengan bawang putih. Tentu periksa ke dokter yang ahli di bidangnya merupakan tindakan yang tepat. (Zul/Abd)
Sumber: http://health.liputan6.com/read/536037/bawang-putih-taklukkan-beragam-penyakit
Jumat, 15 Maret 2013
Kamis, 14 Maret 2013
Sengatan Lebah Bisa Cegah HIV
Posted by mcondrolukito blog
Liputan6.com, Jakarta : Penelitian baru mengatakan bahwa zat kimia yang terdapat di dalam racun lebah bisa menghancurkan virus pembunuh HIV AIDS dan meninggalkan sel-sel sementaranya di sekitarnya tanpa luka.
Penemuan ini telah dipuji sebagai langkan penting menuju pengembangan gel yang bisa membendung penyebaran HIV, yang menyebabkan AIDS.
Sebuah racun yang ampuh di dalam sengatan yang disebut dengan melittin bisa membunuh sel HIV dengan meninju lubang melalui laposan pelindung teluarnya. Tapi, ketika sel kecil HIV datang ke dalam kontak dengan nanopratikel yang lebih besar maka akan menyelinap di antara bumper dan diserang oleh racun lebah yang mematikan di dalamnya.
Dr Joshua L. Hood, yang mengambil bagian dalam studi di Washington University School of Medicine di St Louis, Amerika Serikat, mengatakan bahwa racun lebah dapat digunakan dalam gel vagina untuk mencegah penyebaran HIV
"Harapan kami adalah bahwa di tempat HIV merajalela, orang bisa menggunakan gel ini sebagai tindakan pencegahan untuk menghentikan infeksi awal," kata Joshua, seperti dikutip The Sun, Rabu (13/3/2013)
Sedangkan sebagian besar obat anti-HIV hanya untuk menghambat kemampuan virus untuk mereplikasi, racun lebah justru menyerang struktur virus dan mencegah infeksi.
Bukan hanya untuk mencegah HIV, nanopartikel pada melittin juga efektif untuk membunuh sel tumor.(Adt/Mel)
Sumber: http://health.liputan6.com/read/534023/sengatan-lebah-bisa-cegah-hiv
(queerty.com)
Penemuan ini telah dipuji sebagai langkan penting menuju pengembangan gel yang bisa membendung penyebaran HIV, yang menyebabkan AIDS.
Sebuah racun yang ampuh di dalam sengatan yang disebut dengan melittin bisa membunuh sel HIV dengan meninju lubang melalui laposan pelindung teluarnya. Tapi, ketika sel kecil HIV datang ke dalam kontak dengan nanopratikel yang lebih besar maka akan menyelinap di antara bumper dan diserang oleh racun lebah yang mematikan di dalamnya.
Dr Joshua L. Hood, yang mengambil bagian dalam studi di Washington University School of Medicine di St Louis, Amerika Serikat, mengatakan bahwa racun lebah dapat digunakan dalam gel vagina untuk mencegah penyebaran HIV
"Harapan kami adalah bahwa di tempat HIV merajalela, orang bisa menggunakan gel ini sebagai tindakan pencegahan untuk menghentikan infeksi awal," kata Joshua, seperti dikutip The Sun, Rabu (13/3/2013)
Sedangkan sebagian besar obat anti-HIV hanya untuk menghambat kemampuan virus untuk mereplikasi, racun lebah justru menyerang struktur virus dan mencegah infeksi.
Bukan hanya untuk mencegah HIV, nanopartikel pada melittin juga efektif untuk membunuh sel tumor.(Adt/Mel)
Sumber: http://health.liputan6.com/read/534023/sengatan-lebah-bisa-cegah-hiv
Rabu, 13 Maret 2013
Anak Zaman Kini Lebih Pilih Main Gadget Dibanding Makan Malam
Posted by mcondrolukito blog
Liputan6.com, London : Seperempat rumah tangga di Inggris kini penghuninya masing-masing memiliki tablet sendiri. Yang memilukan, rata-rata seorang anak menghabiskan hampir dua jam sehari di gadget favoritnya. Nahas memang, banyak anak-anak kini meninggalkan makan malam agar bisa langsung masuk ke kamarnya masing-masing dan memainkan gadget favoritnya tersebut. Jelas, hal seperti ini merupakan satu bentuk kesalahan yang teramat fatal.
Banyaknya kasus seperti ini pada akhirnya membuat para orangtua resah, dan menghukum anaknya dengan cara menarik segala bentuk gadget yang biasa digunakan anaknya di tempat tidur. Baik itu, iPad, iPod, Xbox, dan PlayStation.
Satu-satunya masalah yang dihadapi oleh para orangtua ketika memberikan hukuman pada anaknya, anak-anaknya tersebut banyak yang mengamuk setelah gadget favoritnya disita oleh orangtuanya.
Dalam sebuah survei terhadap 2.000 orangtua, delapan dari 10 anak-anak yang telah berusia 14 tahun atau di bawah usia itu, mengatakan bahwa dirinya sekarang membatasi penggunaan gadget sebagai metode pilihan hukumannya.
Penemuan ini menemukan bahwa rata-rata seorang anak menghabiskan hampir dua jam sehari pada gadget favoritnya, sementara lebih dari seperempat menghabiskan lebih dari empat jam sehari menatap layar gadgetnya.
Menyita gadget milik anaknya merupakan bentuk yang paling efektif dari sebuah hukuman yang dilakukan para orangtua untuk menghentikan kebiasaan buruk anak-anaknya.
"Gadget seperti tablet dan smartphone menyediakan banyak metode komunikasi dan segala macam bentuk hiburan. Jadi, ketika orangtua menghapuskannya dari dalam gadget tersebut, ini menjadi perkara ganda yang akan dihadapi oleh orangtua tersebut," tutur Ghadi Hobeika, Pixmania seorang penggiat di dunia maya, seperti dilansir Dailymail, Rabu (13/3/2013)
Penelitian ini juga menemukan bahwa lebih dari satu dari 10 anak di bawah usia 4 tahun teratur menggunakan komputer tabletnya. Meskipun setengah dari orangtua tersebut mengaku membelikan anak-anaknya perangkat digital, lebih dari 70 persen khawatir anak-anaknya telah tumbuh dan terlalu lekat pada gadgetnya.
Lebih dari setengah orangtua juga mengatakan ia telah melarang anak-anaknya bermain dengan gadgetnya, atau menyita gadget anak-anaknya untuk jangka waktu tertentu.
Gadget paling populer yang dibelikan untuk anak-anaknya adalah Xbox dan PlayStation, dan presentasenya sebanyak 46 persen. Diikuti sebanyak 30 persen membelikan anak-anaknya dengan pemutar musik MP3 dan Smartphone.(Adt/Igw)
Sumber: http://health.liputan6.com/read/533926/anak-zaman-kini-lebih-pilih-main-gadget-dibanding-makan-malam
dagospia.com
Banyaknya kasus seperti ini pada akhirnya membuat para orangtua resah, dan menghukum anaknya dengan cara menarik segala bentuk gadget yang biasa digunakan anaknya di tempat tidur. Baik itu, iPad, iPod, Xbox, dan PlayStation.
Satu-satunya masalah yang dihadapi oleh para orangtua ketika memberikan hukuman pada anaknya, anak-anaknya tersebut banyak yang mengamuk setelah gadget favoritnya disita oleh orangtuanya.
Dalam sebuah survei terhadap 2.000 orangtua, delapan dari 10 anak-anak yang telah berusia 14 tahun atau di bawah usia itu, mengatakan bahwa dirinya sekarang membatasi penggunaan gadget sebagai metode pilihan hukumannya.
Penemuan ini menemukan bahwa rata-rata seorang anak menghabiskan hampir dua jam sehari pada gadget favoritnya, sementara lebih dari seperempat menghabiskan lebih dari empat jam sehari menatap layar gadgetnya.
Menyita gadget milik anaknya merupakan bentuk yang paling efektif dari sebuah hukuman yang dilakukan para orangtua untuk menghentikan kebiasaan buruk anak-anaknya.
"Gadget seperti tablet dan smartphone menyediakan banyak metode komunikasi dan segala macam bentuk hiburan. Jadi, ketika orangtua menghapuskannya dari dalam gadget tersebut, ini menjadi perkara ganda yang akan dihadapi oleh orangtua tersebut," tutur Ghadi Hobeika, Pixmania seorang penggiat di dunia maya, seperti dilansir Dailymail, Rabu (13/3/2013)
Penelitian ini juga menemukan bahwa lebih dari satu dari 10 anak di bawah usia 4 tahun teratur menggunakan komputer tabletnya. Meskipun setengah dari orangtua tersebut mengaku membelikan anak-anaknya perangkat digital, lebih dari 70 persen khawatir anak-anaknya telah tumbuh dan terlalu lekat pada gadgetnya.
Lebih dari setengah orangtua juga mengatakan ia telah melarang anak-anaknya bermain dengan gadgetnya, atau menyita gadget anak-anaknya untuk jangka waktu tertentu.
Gadget paling populer yang dibelikan untuk anak-anaknya adalah Xbox dan PlayStation, dan presentasenya sebanyak 46 persen. Diikuti sebanyak 30 persen membelikan anak-anaknya dengan pemutar musik MP3 dan Smartphone.(Adt/Igw)
Sumber: http://health.liputan6.com/read/533926/anak-zaman-kini-lebih-pilih-main-gadget-dibanding-makan-malam
Langganan:
Postingan (Atom)