detikSport/Amalia Dwi Septi
Jakarta - Tommy Sugiarto sukses melenggang ke semifinal Indonesia Super Series 2013. Di balik keberhasilannya itu, Tommy mengaku mendapatkan dukungan dari sang papa, Icuk Sugiarto baik psikis maupun fisik di tiap pertandingan.
Bertanding di Istora Senayan, Jumat (14/6/2013), Tommy dipaksa kerja keras saat melawan wakil India, Rajah Menuri Venkata Gurusaidutt. Sempat kalah di gim pertama, Tommy mampu memenangi dua gim berikutnya dan memastikan kemenangan 19-21, 21-11 dan 21-10.
"Set pertama saya main terlalu terburu-buru. Tapi di set kedua saya bermain lebih tenang. Dan hasilnya, strategi berhasil di gim ke dua. Kemudian Rajah di set kedua kurang konsisten. Itu yang membuat saya nyaman di set ketiga," ujar Tommy usai pertandingan.
Pebulutangkis berusia 25 tahun itu mengaku keberhasilannya meraih kemenangan tak bisa lepas dari dukungan mental dari papanya, Icuk Sugiarto. Sebagai mantan pebulutangkis nasional dengan prestasi menjadi juara dunia, kampiun Indoneaia Open dan merebut emas Asian Games, Icuk punya jam terbang luar biasa banyak untuk bisa ditularkan ke anaknya.
"Saya selalu mendapatkan masukan dari papa. Memantau di luar lapangan terutama psikis dan mental. Saya sering dievaluasi sama papa setiap selesai pertandingan. Papa sering bilang, setiap pertandingan itu pengalaman."
"Kalah menang itu pengalaman. Semakin banyak pengalaman, kita akan semakin kuat dan matang. Dan papa selalu dukung itu di setiap event yang saya hadapi. Apalagi sekarang saya tampil di Indonesia Open," lanjut Tommy.
Di babak semifinal, Sabtu (15/6/2013) besok, Tommy akan menghadapi pebulutangkis Jerman Marc Zwiebler untuk berebut satu tiket ke final
Bertanding di Istora Senayan, Jumat (14/6/2013), Tommy dipaksa kerja keras saat melawan wakil India, Rajah Menuri Venkata Gurusaidutt. Sempat kalah di gim pertama, Tommy mampu memenangi dua gim berikutnya dan memastikan kemenangan 19-21, 21-11 dan 21-10.
"Set pertama saya main terlalu terburu-buru. Tapi di set kedua saya bermain lebih tenang. Dan hasilnya, strategi berhasil di gim ke dua. Kemudian Rajah di set kedua kurang konsisten. Itu yang membuat saya nyaman di set ketiga," ujar Tommy usai pertandingan.
Pebulutangkis berusia 25 tahun itu mengaku keberhasilannya meraih kemenangan tak bisa lepas dari dukungan mental dari papanya, Icuk Sugiarto. Sebagai mantan pebulutangkis nasional dengan prestasi menjadi juara dunia, kampiun Indoneaia Open dan merebut emas Asian Games, Icuk punya jam terbang luar biasa banyak untuk bisa ditularkan ke anaknya.
"Saya selalu mendapatkan masukan dari papa. Memantau di luar lapangan terutama psikis dan mental. Saya sering dievaluasi sama papa setiap selesai pertandingan. Papa sering bilang, setiap pertandingan itu pengalaman."
"Kalah menang itu pengalaman. Semakin banyak pengalaman, kita akan semakin kuat dan matang. Dan papa selalu dukung itu di setiap event yang saya hadapi. Apalagi sekarang saya tampil di Indonesia Open," lanjut Tommy.
Di babak semifinal, Sabtu (15/6/2013) besok, Tommy akan menghadapi pebulutangkis Jerman Marc Zwiebler untuk berebut satu tiket ke final