Jumat, 28 Juni 2013

Prandelli: Tak Ada Metode yang Pasti untuk Kalahkan Spanyol

Posted by mcondrolukito blog

(AFP/Vincenzo Pinto)
Fortaleza - Cesare Prandelli tahu betul jika mengalakan Spanyol bukan perkara yang mudah. Karena itu, dia tidak akan terpaku pada satu skema permainan tertentu saat Italia bermain melawan La Furia Roja.

Italia dan Spanyol sudah beberapa kali bertemu. Bagi Prandelli, laga semifinal Piala Konfederasi 2013, Jumat (28/6/2013) dinihari WIB mendatang akan jadi laga keempatnya melawan Spanyol selama menjadi allenatore Italia.

Di dua pertemuan terakhir yang terjadi di Piala Eropa 2012 lalu, Italia mendapat dua hasil berbeda. Di pertemuan pertama di fase grup, Andrea Pirlo dkk. memetik hasil imbang 1-1. Dalam laga itu, Prandelli menggunakan skema permainan tiga bek.

Babak final kembali mempertemukan Italia dan Spanyol. Di laga itu, Prandelli melakukan perubahan dengan menurunkan empat bek. Hasilnya, Gli Azzurri justru kalah telak 0-4.

Untuk pertemuan di semifinal Piala Konfederasi nanti, Prandelli mengindikasikan akan melakukan perubahan. Meski demikian, dia tak akan terpaku pada satu taktik atau formasi tertentu.

"Tim yang mengubah formasi tidak selalu lemah. Itu hanya berarti mereka punya ide," sahut Prandelli di situs resmi FIFA.

"Soal pilihan taktik, dalam hal formasi dan sistem bermain, kami sudah mencoba beberapa dan kami belum memutuskan. Saya ingin melihat bagaimana beberapa pemain merespons di latihan terakhir," lanjut mantan pelatih Fiorentina itu.

"Di Gdansk di Piala Eropa, kami bermain dengan cara yang berbeda (di pertandingan pertama) tapi kami memainkan laga yang bagus. Tidak ada metode ideal untuk menghadapi Spanyol dan memastikan Anda akan menang lawan Spanyol."

"Kami tahu pertandingan akan sulit karena mereka selalu menguasai bola, tapi kami harus membaca situasi dan menunjukkan keberanian yang kami tunjukkan saat melawan Brasil," katanya menambahkan.

Kamis, 27 Juni 2013

Tundukkan Uruguay, Brasil ke Final

Posted by mcondrolukito blog

AFP/Christophe Simon
Belo Horizonte - Brasil meraih kemenangan pada pertandingan semifinal Piala Konfederasi 2013 kontra Uruguay. Kemenangan dengan skor 2-1 itu mengantarkan A Selecao ke partai puncak.

Bermain di Estadio Mineirao, Belo Horizonte, Kamis (27/6/2013) dinihari WIB, Brasil unggul 1-0 hingga jeda. Gol mereka tercipta atas nama Fred.

Uruguay mampu menyamakan kedudukan di awal babak kedua. Tembakan Edinson Cavani membuat puluhan ribu suporter tuan rumah terdiam.

Gol penentu kemenangan Brasil baru tercipta di menit-menit akhir babak kedua. Paulinho jadi pahlawan tim Samba lewat gol yang diciptakannya.

Dengan kemenangan ini, Brasil berhak tampil di babak final yang akan dihelat di Stadion Maracana, Minggu (30/6/2013) mendatang. Lawan mereka adalah Spanyol atau Italia.

Jalannya Pertandingan

Pertandingan memasuki menit ke-13 ketika Uruguay dihadiahi penalti oleh wasit. Penalti ini disebabkan oleh pelanggaran David Luiz terhadap Diego Lugano.

Sial buat Uruguay, tendangan 12 pas yang dieksekusi oleh Diego Forlan tak berbuah gol. Tendangan Forlan ke arah kanan bisa ditepis dengan baik oleh Julio Cesar.

Hulk nyaris membawa Brasil memimpin pada menit ke-27. Dia bermain umpan satu-dua dengan Neymar sebelum melepaskan tembakan dari dalam kotak penalti. Tapi, tembakannya malah tak mengarah ke gawang.

Percobaan yang dilakukan Forlan tiga menit kemudian juga tak menghasilkan gol untuk Uruguay. Tendangan kerasnya dari luar kotak penalti masih melayang di atas mistar.

Brasil mendapatkan kesempatan pada menit ke-37 lewat Fred. Tapi, sontekan Fred memanfaatkan umpan silang Marcelo masih melambung.

Berselang empat menit, Fred benar-benar mencatatkan namanya di papan skor. Berawal dari pergerakan Neymar di kotak penalti Uruguay, Fred memanfaatkan bola liar dan menyodoknya ke dalam gawang.

Uruguay hampir saja menyamakan kedudukan di menit ke-43. Namun, sontekan Luis Suarez masih melebar. Hingga turun minum, Brasil masih memimpin 1-0.

Tiga menit setelah babak kedua dimulai, Uruguay berhasil menyamakan skor. Cavani memotong umpan Thiago Silva kepada Marcelo di kotak penalti Brasil dan melepaskan tembakan kaki kiri yang tak bisa dijangkau Cesar.

Memasuki menit ke-58, Hulk menjajal ketangguhan kiper Fernando Muslera lewat tendangan bebas yang dilepaskannya. Bola mengarah ke gawang, tapi Muslera bisa mementahkannya.

Kombinasi Bernard, Oscar, dan Neymar hampir saja menghasilkan gol untuk Brasil pada menit ke-69. Tapi, tembakan yang dilepaskan nama terakhir mengarah tepat ke pelukan Muslera.

Muslera juga bisa menggagalkan peluang Brasil pada menit ke-72. Dia menangkap dengan baik bola tendangan Luiz Gustavo.

Brasil baru bisa memastikan kemenangan mereka empat menit sebelum waktu normal habis. Paulinho menyambut tendangan sudut Neymar dengan sundulan yang tak mampu diantisipasi oleh Muslera.

Susunan Pemain
Brasil: Julio Cesar, Dani Alves, Marcelo, David Luiz, Thiago Silva, Luiz Gustavo, Oscar (Hernanes 73'), Paulinho, Neymar (Dante 90+2'), Fred, Hulk (Bernard 64')

Uruguay: Muslera, Lugano, Godin, Rodriguez, M. Pereira, Arevalo, Gonzalez (Gargano 83'), Caceres, Forlan, Cavani, Suarez

Rabu, 26 Juni 2013

Kiper Muda Barca Selamatkan Enam Penalti dan Bikin Gol Kemenangan

Posted by mcondrolukito blog

ist.
Barcelona - Inaki Pena tampil luar biasa saat mengawal gawang tim junior Barcelona dalam laga dengan Atletico Madrid. Dia total menghalau enam penalti, lalu melakukan eksekusi yang memastikan timnya menang dan jadi juara.

Laga Barcelona dengan Atletico tersebut merupakan babak final Torneo Internacional Reino de Leon, yang digelar Minggu (23/6/2013) lalu di Spanyol. Itu merupakan turnamen kelompok umur yang diikuti oleh enam tim junior, termasuk di antaranya adalah Real Madrid, AS Roma dan Sevilla.

Dalam laga puncak tersebut, Barca dan Atletico bermain sama kuat 0-0 sampai waktu normal terlalui. Saat pertandingan dilanjutkan ke babak adu penalti, munculah Inaki Pena sebagai pahlawan buat timnya.

Dari sembilan penendang yang maju sebagai eksekutor, Inaki berhasil membaca dengan baik dan menghalau bola di enam kesempatan.

Bukan itu saja, remaja 14 tahun itu juga sukses menceploskan bola saat ditunjuk sebagai eksekutor 'sudden death' alias yang terakhir. Aksinya menyelamatkan tendangan penalti pamungkas yang dilepaskan kiper lawan akhirnya memastikan Barcelona menang dengan skor 4-3.

Di sisi yang berbeda, kiper Atletico juga tak bisa dibilang tampil buruk. Dia menghalau tiga tendangan penalti, sementara dua eksekusi pemain Barca lainnya gagal menemui sasaran