Eamonn & James Clarke via Daily Mail
Manchester - Sekian tahun lalu, David Beckham, Ryan Giggs, Gary Neville, Phil Neville, Nicky Butt dan Paul Scholes pernah bahu-membahu untuk Manchester United. Kini mereka tampil bersama-sama lagi, bukan di atas lapangan melainkan di jalan kota Manchester.
Reuni tak resmi Kelas '92 MU itu terjadi hari Senin (8/7/2013) lalu. Berbalut busana kasual nan santai, keenam orang itu terlihat seperti kumpulan sobat pada umumnya yang tengah jalan santai bersama-sama di pusat kota Manchester.
Bedanya, keenam orang tersebut adalah sosok-sosok yang punya koleksi sederet medali gelar juara di kancah sepakbola. Mereka juga punya setumpuk jumlah pertandingan untuk tim nasionalnya.
Keenam orang itu dilaporkan Daily Mail terlihat hendak menuju Restoran & Bar Artisan di Spinningfields, untuk santap malam.
Sekadar pengingat, enam orang yang juga dilabeli 'Fergie's Fledglings', atau kira-kira Pemain Muda Fergie, itu turut berperan membantu Manchester United menancapkan dominasinya dalam sepakbola Inggris selama sekitar dua dekade terakhir. Enam pemain itu juga sudah dibina MU sedari usia amat dini.
Istilah 'Fergie's Fledglings' muncul di musim 1995–96, setelah Ferguson, manajer MU saat itu, memasukkan banyak pemain muda untuk menggantikan posisi para pemain senior yang sebelumnya sudah meninggalkan klub tersebut.
Di awal musim liga para pemain muda MU menderita kekalahan 1-3 dari Aston Villa. Ini membuat komentator Alan Hansen melontarkan kalimat miring nan ikonik--yang kelak jadi bumerang untuknya. "Anda takkan pernah memenangi apapun dengan para bocah," kritiknya saat itu.
Tim muda MU yang memiliki rerata usia 24 tahun itu pada prosesnya mampu mengejar Newcastle United, yang memimpin klasemen saat Natal, dan menuntaskan musim sebagai kampiun. Kemenangan 1-0 atas Liverpool di Piala FA membuat barisan muda 'Setan Merah' saat itu juga sukses menggondol gelar dobel, mematahkan opini Hansen.
Periode kesuksesan lalu hadir untuk MU dan para pemain tersebut. Capaian Treble tahun 1999 lantas seperti jadi salah satu klimaksnya.
Tampil reguler di klub, Giggs, Becham, Butt, Scholes, dan Phil dan Gary Neville, juga menikmati masa-masa indah di timnas. Mereka jadi andalan dan mampu mencatatkan banyak caps untuk negaranya.
Seiring dengan bergulirnya waktu, keenam orang itu satu persatu-satu mulai menyudahi kariernya sebagai pemain. Di antara mereka, saat ini cuma Giggs saja yang belum resmi memasuki masa pensiun sebagai pemain profesional.
Reuni tak resmi Kelas '92 MU itu terjadi hari Senin (8/7/2013) lalu. Berbalut busana kasual nan santai, keenam orang itu terlihat seperti kumpulan sobat pada umumnya yang tengah jalan santai bersama-sama di pusat kota Manchester.
Bedanya, keenam orang tersebut adalah sosok-sosok yang punya koleksi sederet medali gelar juara di kancah sepakbola. Mereka juga punya setumpuk jumlah pertandingan untuk tim nasionalnya.
Keenam orang itu dilaporkan Daily Mail terlihat hendak menuju Restoran & Bar Artisan di Spinningfields, untuk santap malam.
Sekadar pengingat, enam orang yang juga dilabeli 'Fergie's Fledglings', atau kira-kira Pemain Muda Fergie, itu turut berperan membantu Manchester United menancapkan dominasinya dalam sepakbola Inggris selama sekitar dua dekade terakhir. Enam pemain itu juga sudah dibina MU sedari usia amat dini.
Istilah 'Fergie's Fledglings' muncul di musim 1995–96, setelah Ferguson, manajer MU saat itu, memasukkan banyak pemain muda untuk menggantikan posisi para pemain senior yang sebelumnya sudah meninggalkan klub tersebut.
Di awal musim liga para pemain muda MU menderita kekalahan 1-3 dari Aston Villa. Ini membuat komentator Alan Hansen melontarkan kalimat miring nan ikonik--yang kelak jadi bumerang untuknya. "Anda takkan pernah memenangi apapun dengan para bocah," kritiknya saat itu.
Tim muda MU yang memiliki rerata usia 24 tahun itu pada prosesnya mampu mengejar Newcastle United, yang memimpin klasemen saat Natal, dan menuntaskan musim sebagai kampiun. Kemenangan 1-0 atas Liverpool di Piala FA membuat barisan muda 'Setan Merah' saat itu juga sukses menggondol gelar dobel, mematahkan opini Hansen.
Periode kesuksesan lalu hadir untuk MU dan para pemain tersebut. Capaian Treble tahun 1999 lantas seperti jadi salah satu klimaksnya.
Tampil reguler di klub, Giggs, Becham, Butt, Scholes, dan Phil dan Gary Neville, juga menikmati masa-masa indah di timnas. Mereka jadi andalan dan mampu mencatatkan banyak caps untuk negaranya.
Seiring dengan bergulirnya waktu, keenam orang itu satu persatu-satu mulai menyudahi kariernya sebagai pemain. Di antara mereka, saat ini cuma Giggs saja yang belum resmi memasuki masa pensiun sebagai pemain profesional.