Posted by mcondrolukito blog
Poznan - Indonesia kembali meraih kemenangan besar di ajang Homeless World Cup 2013. Pada pertandingan terakhirnya di Grup G, Indonesia menggilas India 9-2 dan berhak atas status juara grup.
Digelar di Poznan, Polandia, Selasa (13/8/2013) malam WIB, laga Indonesia dengan India sempat terancam ditunda lantara hujan es yang terjadi di venue pertandingan. Namun karena cuaca membaik, laga kemudian tetap digelar.
Indonesia langsung unggul 2-0 di awal laga, meski India kemudian berhasil memperkecil ketinggalan. Sebelum babak pertama tuntas, Indonesia berhasil menambah dua gol lagi. Akhir paruh pertama laga ini adalah 4-1 untuk Indonesia.
Di babak kedua gol demi gol terus dilesakkan pemain Indonesia dengan total ada lima gol tambaan tercipta. Sementara India berhasil melesakkan satu gol lagi ke gawang Indonesia. Skor akhir pertandingan ini adalah 9-2 untuk kemenangan Indonesia.
Ini menjadi kemenangan ketiga Indonesia dari empat laga yang sudah dijalani, dengan satu lainnya berakhir dengan kekalahan adu penalti atas Argentina. Tambahan tiga poin dari laga pamungkas fase grup ini memastikan Indonesia keluar sebagai juara grup dengan poin 10.
Posisi kedua untuk sementara diduduki Argentina dengan poin lima, namun Argentina masih menyisakan satu pertandingan lagi. Sementara dengan poin tiga Skotlandia bertengger di posisi ketiga.
Turnamen street soccer ini memakai format pertandingan 2 X 7 menit. Jumlah pemain di lapangan adalah empat (termasuk penjaga gawang) per tim -- plus cadangan 4 pemain. Luas lapangan adalah 22 meter x 16 meter.
Tak seperti kompetisi pada umumnya, Homeless World Cup 2013 punya regulasi berbeda soal perolehan poin. Kemenangan di waktu normal diganjar tiga poin, sedangkan kemenangan dengan penalti dinilai dua. Kekalahan lewat penalti pun mendapatkan poin satu. Adapun kekalahan di masa normal, tidak dapat nilai
Sumber: http://sport.detik.com/sepakbola/read/2013/08/13/194147/2328912/76/hajar-india-9-2-indonesia-juara-grup-g?b99220270
Selasa, 13 Agustus 2013
Senin, 12 Agustus 2013
Butet Hat-trick Juara Dunia, Hendra Dua Kali
Posted by mcondrolukito blog
detiksport/Rengga Sancaya
Guangzhou - Liliyana Natsir menjadi pemain Indonesia pertama yang pernah menyandang predikat juara dunia sebanyak tiga kali. Hendra Setiawan juga menyamai prestasi pendahulunya sebanyak dua kali.
Butet -- sapaan Liliyana -- untuk ketiga kalinya menyandang predikat juara dunia setelah memenangi nomor ganda campuran di BWF World Championship2013 di Guangzhou, China.
Berpasangan dengan Tontowi Ahmad, mereka di final menaklukkan unggulan teratas Xu Chen/Ma Jin, Minggu (11/8/2013), dengan skor 21-13 16-21 22-20.
Ini adalah kali ketiga pemain asal Manado, Sulawesi Utara, itu memenangi Kejuaraan Dunia. Sebelumnya ia mengukir prestasi serupa di tahun 2005 dan 2007, kala berpasangan dengan Nova Widianto.
Butet pun menjadi pemain ke-13 yang pernah menjadi juara dunia minimal tiga kali -- dan satu-satunya dari Indonesia. Khusus di nomor ganda campuran, ia mengikuti jejak legenda Korea Selatan, Park Joo Bong, yang pernah tiga kali meraihnya.
Khusus bersama Tontowi alias Owi, kemenangan di Guangzhou ini merupakan gelar keempat mereka di tahun ini. Sebelumnya mereka menjadi juara di All England, India Open, dan Singapura Terbuka. Owi/Butet juga tercatat sebagai juara All England di dua edisi terakhir (2012, 2013).
Sementara itu Hendra Setiawan menambahkan koleksi gelar juara dunianya menjadi dua, setelah meraihnya di tahun 2007 bersama Markis Kido. Bersama Kido pula pria kelahiran Pemalang, Jawa Tengah, 25 Agustus 1984, itu mempersembahkan medali emas untuk Indonesia di Olimpiade 2008.
Hendra juga kini tercatat sebagai pemain Indonesia keempat yang pernah empat kali menyandang status sebagai juara dunia. Tiga nama sebelumnya adalah spesialis ganda, yaitu Christian Hadinata, Ricky Subagja, dan Nova Widianto.
Bersama Ahsan, Hendra telah mengumpulkan empat titel juara di tahun 2013 ini setelah Malaysia Terbuka, Indonesia Terbuka, dan Singapura Terbuka
Butet -- sapaan Liliyana -- untuk ketiga kalinya menyandang predikat juara dunia setelah memenangi nomor ganda campuran di BWF World Championship2013 di Guangzhou, China.
Berpasangan dengan Tontowi Ahmad, mereka di final menaklukkan unggulan teratas Xu Chen/Ma Jin, Minggu (11/8/2013), dengan skor 21-13 16-21 22-20.
Ini adalah kali ketiga pemain asal Manado, Sulawesi Utara, itu memenangi Kejuaraan Dunia. Sebelumnya ia mengukir prestasi serupa di tahun 2005 dan 2007, kala berpasangan dengan Nova Widianto.
Butet pun menjadi pemain ke-13 yang pernah menjadi juara dunia minimal tiga kali -- dan satu-satunya dari Indonesia. Khusus di nomor ganda campuran, ia mengikuti jejak legenda Korea Selatan, Park Joo Bong, yang pernah tiga kali meraihnya.
Khusus bersama Tontowi alias Owi, kemenangan di Guangzhou ini merupakan gelar keempat mereka di tahun ini. Sebelumnya mereka menjadi juara di All England, India Open, dan Singapura Terbuka. Owi/Butet juga tercatat sebagai juara All England di dua edisi terakhir (2012, 2013).
Sementara itu Hendra Setiawan menambahkan koleksi gelar juara dunianya menjadi dua, setelah meraihnya di tahun 2007 bersama Markis Kido. Bersama Kido pula pria kelahiran Pemalang, Jawa Tengah, 25 Agustus 1984, itu mempersembahkan medali emas untuk Indonesia di Olimpiade 2008.
Hendra juga kini tercatat sebagai pemain Indonesia keempat yang pernah empat kali menyandang status sebagai juara dunia. Tiga nama sebelumnya adalah spesialis ganda, yaitu Christian Hadinata, Ricky Subagja, dan Nova Widianto.
Bersama Ahsan, Hendra telah mengumpulkan empat titel juara di tahun 2013 ini setelah Malaysia Terbuka, Indonesia Terbuka, dan Singapura Terbuka
Minggu, 11 Agustus 2013
Bekuk Cai Yun/Fu Haifeng, Ahsan/Hendra Tunggu Lawan di Final
Posted by mcondrolukito blog
www.badmintonindonesia.org
Guangzhou - Partai final Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2013 berhasil dipijak oleh pasangan ganda putra Indonesia Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan usai menyisihkan Cai Yun/Fu Haifeng dari China.
Dalam pertandingan babak semifinal di Tianhe Indoor Stadium, Sabtu (10/8/2013), Ahsan/Hendra yang merupakan unggulan enam memetik kemenangan 21-19 21-17 atas Cai/Fu.
Di set pertama permainan langsung berjalan sengit. Ahsan/Hendra dan Cai/Fu silih berganti mengoleksi angka di awal set ini.
Cai/Fu, pasangan unggulan delapan, sempat menjauhkan diri dalam kedudukan 11-7. Namun, Ahsan/Hendra kemudian berhasil menyamakan kedudukan di 17-17. Ini menjadi titik balik kebangkitan Ahsan/Hendra di set pertama.
Pada set kedua, Cai/Fu dan Ahsan/Hendra sempat bersaing cukup ketat sampai kedudukan 7-7. Tetapi setelah itu Ahsan/Hendra terus melaju tanpa teredam dan menutup permainan dalam 34 menit.
Hasil itu membuat Ahsan/Hendra sampai ke partai puncak ganda putra. Kini mereka akan berhadapan dengan Mathias Boe/Carsten Mogensen atau Kim Ki Jung Kim/Kim Sa Rang.
Indonesia masih berkesempatan memiliki satu pasang wakil lain di final Kejuaraan Dunia. Selain Ahsan/Hendra, hari ini masih ada Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir yang bertarung di ganda campuran.
Dalam pertandingan babak semifinal di Tianhe Indoor Stadium, Sabtu (10/8/2013), Ahsan/Hendra yang merupakan unggulan enam memetik kemenangan 21-19 21-17 atas Cai/Fu.
Di set pertama permainan langsung berjalan sengit. Ahsan/Hendra dan Cai/Fu silih berganti mengoleksi angka di awal set ini.
Cai/Fu, pasangan unggulan delapan, sempat menjauhkan diri dalam kedudukan 11-7. Namun, Ahsan/Hendra kemudian berhasil menyamakan kedudukan di 17-17. Ini menjadi titik balik kebangkitan Ahsan/Hendra di set pertama.
Pada set kedua, Cai/Fu dan Ahsan/Hendra sempat bersaing cukup ketat sampai kedudukan 7-7. Tetapi setelah itu Ahsan/Hendra terus melaju tanpa teredam dan menutup permainan dalam 34 menit.
Hasil itu membuat Ahsan/Hendra sampai ke partai puncak ganda putra. Kini mereka akan berhadapan dengan Mathias Boe/Carsten Mogensen atau Kim Ki Jung Kim/Kim Sa Rang.
Indonesia masih berkesempatan memiliki satu pasang wakil lain di final Kejuaraan Dunia. Selain Ahsan/Hendra, hari ini masih ada Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir yang bertarung di ganda campuran.
Langganan:
Postingan (Atom)