The FA via Getty Images/Steve Bardens
Swansea - Premier League akan dimulai akhir pekan ini dan Swansea mendapatkan jatah menjamu Manchester United. Ada pendapat menyatakan perubahan manajer membuat MU melemah, namun Swansea tak sepakat.
Kedua tim akan berhadapan di Liberty Stadium pada Sabtu (17/8/2013) besok. Melawan juara bertahan, The Swans pun memperkirakan laga tak akan berjalan mudah.
Perjalanan 'Setan Merah' di pramusim sebenarnya berlangsung tak mulus, kalah tiga kali, seri dua kali, dan hanya menang dua kali. Namun pekan lalu mereka berhasil meraih trofi Community Shield dengan menaklukkan Wigan Athletic dengan skor 2-0.
Meski menang di partai resmi perdananya, MU tetap diselimuti keraguan. Tim asuhan David Moyes dinilai belum tampil mumpuni dan hasil tersebut diraih melawan klub yang levelnya jauh di bawah.
"Orang-orang bertanya apakah ini saat yang tepat untuk melawan Manchester United, Anda harus ingat bahwa mereka adalah juara bertahan dan memenangi liga dengan keunggulan 11 poin musim lalu," kata gelandang Swansea, Leon Britton, seperti dikutip Soccerway.
"Ya, memang mereka telah berganti manajer, tapi skuat mereka tidaklah banyak berubah. Kami tidak bisa meminta pertandingan yang lebih berat lagi."
"Semua mata tertuju ke Manchester United untuk melihat bagaimana mereka memulai musim di bawah manajer baru. Ini adalah era baru."
"Anda melihat apa yang David Moyes lakukan di Everton selama 10 tahun terakhir. Dia memang tidak mendapatkan dana yang besar, tapi mereka selalu mengakhiri musim di posisi yang sangat tinggi bersamanya," kata pemain 30 tahun ini.
Sebagai catatan, Swansea melalui pramusimnya dengan rekor sempurna, tak terkalahkan di enam pertandingan. Selain itu, mereka juga lolos ke babak playoff Liga Europa setelah menang agregat 4-0 atas tim Swedia, Malmo FF.
Kedua tim akan berhadapan di Liberty Stadium pada Sabtu (17/8/2013) besok. Melawan juara bertahan, The Swans pun memperkirakan laga tak akan berjalan mudah.
Perjalanan 'Setan Merah' di pramusim sebenarnya berlangsung tak mulus, kalah tiga kali, seri dua kali, dan hanya menang dua kali. Namun pekan lalu mereka berhasil meraih trofi Community Shield dengan menaklukkan Wigan Athletic dengan skor 2-0.
Meski menang di partai resmi perdananya, MU tetap diselimuti keraguan. Tim asuhan David Moyes dinilai belum tampil mumpuni dan hasil tersebut diraih melawan klub yang levelnya jauh di bawah.
"Orang-orang bertanya apakah ini saat yang tepat untuk melawan Manchester United, Anda harus ingat bahwa mereka adalah juara bertahan dan memenangi liga dengan keunggulan 11 poin musim lalu," kata gelandang Swansea, Leon Britton, seperti dikutip Soccerway.
"Ya, memang mereka telah berganti manajer, tapi skuat mereka tidaklah banyak berubah. Kami tidak bisa meminta pertandingan yang lebih berat lagi."
"Semua mata tertuju ke Manchester United untuk melihat bagaimana mereka memulai musim di bawah manajer baru. Ini adalah era baru."
"Anda melihat apa yang David Moyes lakukan di Everton selama 10 tahun terakhir. Dia memang tidak mendapatkan dana yang besar, tapi mereka selalu mengakhiri musim di posisi yang sangat tinggi bersamanya," kata pemain 30 tahun ini.
Sebagai catatan, Swansea melalui pramusimnya dengan rekor sempurna, tak terkalahkan di enam pertandingan. Selain itu, mereka juga lolos ke babak playoff Liga Europa setelah menang agregat 4-0 atas tim Swedia, Malmo FF.