Kamis, 26 Desember 2013

Kisah Bangkitnya Korban Tsunami Aceh dengan `Kapal Tsunami`

Posted by mcondrolukito blog

Kisah Bangkitnya Korban Tsunami Aceh dengan `Kapal Tsunami`
Liputan6.com, Banda Aceh : Di depan sebuah rumah bantuan sederhana bertipe 36, di desa Lampulo, Banda Aceh, seorang ibu berkerudung biru tampak cekatan mengiris tumpukan ikan tongkol yang telah dikeringkan. Dia adalah salah satu korban bencana Tsunami Aceh 9 tahun silam.

Ikan kayu produk Fauziah bersama kelompoknya ini menambalkan 'Cap Kapal Tsunami' sebagai lambang produknya. "Agar tidak lupa sejarah tsunami kita buat lah Cap Kapal Tsunami karena kita selamat di atas kapal itu," tutur Fauziah, Kamis (26/12/2013).Namanya Fauziah, sambil menunggui tumpukan ikan tongkol yang dijemur di atas pengering manual terbuat dari kayu, tangannya tampak cekatan mengiris ikan tongkol yang akan diolah menjadi ikan keumahmah atau yang biasa disebut ikan kayu.
Ada kisah pilu di balik penambalan merek ikan kayu produksi Fauziah. Dia bersama 5 anaknya beserta puluhan warga Lapulo lainya selamat di atas kapal saat gelombang tsunami meluluhlantakan desanya.
Saat gelombang dahsyat itu datang, Fauziah dan anaknya berlari ke sebuah rumah berlantai 2 yang berjarak beberapa meter dari rumahnya.
"Saat gelombang tsunami datang kami mencoba menyelamatkan diri lari kerumah Ibu Abasiah, seketika gelombang datang warga melihat ada kapal yang tersangkut di atas rumah itu, hingga warga membongkar seng semuat badan dan naik ke atas kapal itu," kenang Fauziah.
Hingga kini kapal tersebut masih bertengger di atas atap rumah warga di kawasan Lampulo, Banda Aceh.
Sementara suaminya, saat minggu pagi 9 tahun lalu itu sedang ke pasar, dan menjadi korban amukan gelombang. "Saat itu suami saya ke pasar, hingga jasadnya pun tidak kami temukan," ungkap Fauziah.
Kini kapal tsunami itu menjadi sejarah dan lambang merajut asa baru bagi Fauziah. Melalui produksi ikan kayunya ia bangkit dan menempuh hidup baru.
Penambalan 'Cap Kapal Tsunami' itu, cerita Fauziah, terjadi pada tahun 2006 lalu, saat ia masih tinggal di tenda. Saat masyarakat masih dilanda pilu karena kehilangan sanak famili, keluarga, hingga harta benda, beberapa LSM menghampiri desa mereka dan memberikan pelatihan mental serta merajud asa dengan berbagai pelatihan kerajinan.
Salah satunya pelatihan mengelola ikan tongkol menjadi abon, dendeng, ikan kayu, dan lainya. Dengan sabar Fauziah mengikutinya hingga menekuni usaha pengolahan ikan tongkol menjadi ikan kayu bersama kelompoknya dengan modal Rp 500 ribu.
"Setelah mengikuti pelatihan, diadakan pameran dalam rangka memperingati satu tahun tsunami, itu dihadiri Pak SBY hingga produk kami banyak mendapat apresiasi dari berbagi intansi," tutur Fauziah.
Setelah itu dengan bermodalkan uang Rp 500 ribu, Fauziah bersama kelompoknya mencoba bangkit dengan menekuni usaha pengolahan ikan kayu 'Cap Kapal Tsunami'. Usaha Fauziah berbuah manis hingga mendapatkan beberapa bantuan perlengkapan dan pembibingan dari intansi terkait.
Fauziah memasarkan ikan kayunya ke beberapa toko, hingga saban hari penjualannya terus meningkat. Bahkan terus merambah beberapa daerah di Aceh hingga ke Medan, Sumatera Utara.
"Sekarang udah banyak yang beli buat oleh-oleh, dari Medan, Jakarta, Malaysia, hingga ke Turkei," kata Fauziah.
Omzetnya kini mencapai Rp 20 juta. Bahkan pemerintahan Aceh sejak 2012 lalu telah menjadikan ikan kayunya sebagai bekal wajib jamaah haji asal Aceh.
Kisah kebangkitan Fauziah ini bukannya tak punya kendala, namum Fauziah dengan sabar menjalaninya. Mulai dari membuat makanan basah dan penyek di tenda pengungsian, ketidakadaan modal, Fauziah tetap berusaha.
Dengan 'Kapal Tsunami' itu kini Fauziah mengarungi hidup baru bersama kelima orang anaknya, yang telah mampu mengantarkan anaknya bersekolah hingga keperguruan tinggi.
'Kapal Tsunami' itu sejarah besar bagi Fauziah, kisah pilu dan kebangkitan yang ia lambangkan dalam hidupnya

Selasa, 24 Desember 2013

Menakar Peluang MU Juara Usai Natal

Posted by mcondrolukito blog

Menakar Peluang MU Juara Usai Natal
Selebrasi Pemain Manchester United (AFP/Andrew Yates)
Liputan6.com, Manchester United yang berstatus sebagai juara bertahan tengah menjalani musim terberatnya. Sepeninggal Sir Alex Ferguson, MU yang kini diarsiteki David Moyes bermain dalam inkonsitensi hampir di separuh musim ini. Berkaca dari sejarah Liga Premier Inggris, peluang MU untuk bisa menjadi juara sangat tipis.

Manajer Arsenal Arsene Wenger, pernah mencetak sejarah ketika membawa klub berjuluk The Gunners itu menjadi juara di musim 1997-1998. Musim itu, Arsenal berhasil menjadi juara setelah berada di peringkat keenam saat Natal tiba.Di sepanjang sejarah Liga Premier tidak pernah ada satu klub pun yang dapat meraih gelar juara ketika berada di bawah peringkat keenam setelah Natal tiba. Sementara MU saat ini berada di peringkat ketujuh dengan 28 poin usai membukukan dua kemenangan beruntun ketika melawan Aston Villa dan West Ham United.
The Red Devils, julukan MU, memiliki peluang untuk melewati pencapaian Arsenal. Akan tetapi, Moyes harus memutar otaknya agar penampilan MU stabil. MU akan juara apabila menjalani 18 pertandingan setelah Natal tanpa satu kekalahan. Selain itu, MU harus bisa membukukan 15 pertandingan dan tiga pertandingan lainnya berakhir imbang.
Statistik MU pun tergolong buruk apabila dihubungkan dengan sejarah Liga Premier, yakni tidak ada satu klub pun yang bisa menjadi juara setelah menelan lima kekalahan sebelum Natal. Hingga pekan ke-17, klub yang bermarkas di Stadion Old Trafford itu telah menelan lima kekalahan.
Moyes tampaknya tidak terlalu memikirkan apakah klub yang diarsitekinya tersebut dapat juara atau tidak. Manajer asal Skotlandia itu hanya fokus untuk bisa memenangkan setiap pertandingan yang akan mereka jalani.
"Jalan kami masih panjang, kami akan mencoba untuk memenangkan setiap pertandingan, dan melihat posisi akhir kami," ujar Moyes, seperti diwartakan Daily Mail, Minggu 22 Desember.
Bukan hanya peluang meraih gelar juara yang akan sulit diraih MU, tapi juga untuk mendapatkan tiket ke Liga Champions. MU tertinggal lima poin dari Chelsea yang bercokol di peringkat kelima.
MU harus bersaing dengan Everton, Newcastle United, dan Tottenham Hotspur yang tampil apik. Newcastle yang berada di bawah asuhan Alan Pardew berhasil membukukan enam kemenangan beruntun. Sementara Everton yang berada di peringkat keempat hanya membukukan satu kekalahan.
Dengan demikian, peluang MU untuk mempertahankan gelar juaranya dapat dikatakan sangat tipis. Finis di peringkat keempat pada akhir musim bisa dikatakan jadi hasil maksimal untuk MU bersama Moyes. (Vin)


Senin, 23 Desember 2013

[Full Time] Tanpa Messi-Neymar, Barca Nyaris Dikalahkan Getafe

Posted by mcondrolukito blog


[Full Time] Tanpa Messi-Neymar, Barca Nyaris Dikalahkan Getafe
Selebrasi Pemain Barcelona (AFP/Javier Soriano)
Liputan6.com, Madrid : Barcelona nyaris saja tersungkur di Coliseum Alfonso Perez. Los Azulgranassempat tertinggal dua gol dari Getafe di awal laga. Untungnya Pedro Rodriguez tampil cemerlang sehingga membuat Barca berbalik menang 5-2 pada lanjutan La Liga hari Minggu (22/12/2013) malam WIB.
Kemenangan ini membuat Barca berhasil menutup tahun 2013 dengan memuncaki klasemen La Liga. Barca cuma unggul selisih gol dari Atletico Madrid yang sempat berkuasa setelah kemarin menang atas Levante. Getafe sendiri terpaku di urutan delapan dengan 23 poin.
Pada laga yang digelar di Coliseum Alfonso Perez itu pelatih Barcelona Tata Martino Tidak bisa menurunkan dua penyerang terbaiknya Neymar dan Lionel Messi karena skorsing dan cedera. Sebagai gantinya Pedro dan Alexis Sanchez yang main sejak awal.
Barca tampil gugup di awal laga. Hasilnya, dalam 15 menit awal Getafe bisa mencetak dua gol melalui Sergio Escudero dan pemain belakang Lisandro Lopez. Barca mampu berbalik unggul setelah Pedro mencetak hat-trick dalam kurun sembilan menit (34, 41 dan 43).
Setelah jeda, Barca tidak mau mengulangi kesalahan di babak pertama. Barca tetap mengendalikan permainan, namun lebih berhati-hati saat keluar menyerang.
Gol keempat Barcelona tercipta pada menit 68. Kembali Pedro yang meneror pertahanan Getafe. Kali ini Pedro memberikan umpan silang yang memudahkan Cesc Fabregas menjebol gawang Miguel Moya.
Selang empat menit kemudian, Barca makin menjauh berkat setelah Fabregas mencetak gol keduanya lewat tendangan penalti. Wasit menunjuk titik putih setelah Pedro dijatuhkan salah satu pemain Getafe di kotak terlarang.
Pada sisa pertandingan Barcelona sebenarnya mampu mendapatkan beberapa peluang melalui Alexis dan pemain pengganti Cristian Tello namun tidak ada gol lagi yang tercipta sampai laga berakhir.
Susunan Pemain:
Getafe: Moya; Valera, Lopez, Alexis, Escudero; Pedro Leon, Lafita (Gavilan 80), Borja Fernandez, Castro (Sarabia 72), Moquera; Marica (Colunga 60)
Barcelona: Pinto; Alves, Pique, Mascherano, Alba;- Sergi Roberto, Busquets (Bartra 89), Iniesta; Pedro (Tello 80), Cesc (Song 86), Alexis