Citizen6, Jakarta: Tanpa terasa penghujung tahun sudah di depan mata dan sebentar lagi kita akan menyambut tahun baru. Semarak menyambut perayaan tahun baru pun mulai bermunculan di mana-mana. Terompet, kembang api, pesta, dan hal-hal yang identik dengan tahun baru, sudah dinanti-nanti.
Mungkin banyak dari kita yang mengalami hal seperti ini. Berpuluh-puluh resolusi kita buat di setiap pergantian tahun, tapi ujung-ujungnya resolusi itu bagaikan sekadar wacana saja bagi diri sendiri, tak terealisasi sebagaimana mestinya. Atau, barangkali sudah sempat terlaksana, namun tidak adanya konsistensi dari dalam diri menghambat terwujudnya resolusi tersebut.Ya, memang banyak orang begitu menanti-nanti pergantian tahun. Mereka seakan sudah tak sabar untuk menjejaki tahun baru 2014. Tapi, dibalik itu semua, ada pula orang-orang yang belum ingin meninggalkan tahun 2013 ini. Mungkin karena masih banyak rencana yang belum tercapai. Seperti saya, misalnya. Meski 2013 sudah hampir di penghujungnya, nyatanya masih banyak resolusi untuk tahun ini yang belum tercapai. Janji-janji yang diikrarkan dalam diri, masih banyak yang belum bisa ditepati.
Jika kita telah mengalami berulang kali hal tersebut di tiap tahunnya, tak ayal momentum pergantian tahun baru kali ini akan diisi oleh kebimbangan, apakah ingin membuat resolusi yang baru lagi? Sementara, resolusi-resolusi sebelumnya pun masih banyak yang terabaikan. Hal ini pula yang biasanya membuat kita seakan tak rela meninggalkan 2013, karena seharusnya semua target tercapai di tahun ini. Namun, apa daya kita tak bisa lagi memutar waktu atau memperpanjang tahun 2013.
Daripada nelangsa memikirkan segala target yang belum tercapai dan menyesali hal yang telah terjadi di tahun 2013 ini, lebih baik kita memperbaharui semangat kita terlebih dahulu untuk menyambut tahun 2014. Jika semangat terbaru telah hadir, maka pikiran pun akan menjadi postif. Semua target dan resolusi lainnya yang belum sempat tercapai pada tahun ini bisa jadi malah berubah menjadi pecutan bagi diri untuk mewujudkannya di tahun 2014.
Jadi, bagi saya, resolusi tahun baru itu bisa dalam bentuk yang sederhana saja: semangat baru. Coba banyangkan, jika kita membuat resolusi sebanyak-banyaknya yang kita inginkan, namun tanpa mengiringinya dengan semangat, apa yang akan terjadi? Resolusi tak akan pernah terealisasi. Semua target seakan sulit bagi kita, karena yang ada hanya perasaan pesimis dan ujung-ujungnya, tak ada yang tercapai. Oleh sebab itu, mari tumbuhkan semangat baru di dalam diri. Selagi masih ada semangat, tak perlu ragu membuat resolusi-resolusi terbaru.
Semoga saja dengan resolusi sederhana berupa semangat, akan banyak target-target lain yang berhasil dicapai di tahun baru. Yang terpenting, jangan menyesali apa yang sudah terjadi, karena waktu tak akan bisa kembali. Tapi, berbuatlah sesuatu agar kesalahan tak akan terulang kembali di masa mendatang. (mar)
Penulis
Rani Rizki Amalia (Mahasiswa Penerbitan (Jurnalistik) di Politeknik Negeri Jakarta)
Jakarta, ranirizki.amaxxx@gmail.com
Rani Rizki Amalia (Mahasiswa Penerbitan (Jurnalistik) di Politeknik Negeri Jakarta)
Jakarta, ranirizki.amaxxx@gmail.com