Sabtu, 13 Februari 2016

Orang Tua



Orang Tua, dua orang yang membuat kita bisa ada di dunia ini, yang mencintai anak-anaknya dengan sepenuh hati, meski kadang anak-anaknya malah mengecewakannya. Mereka tidak pernah lelah bekerja setiap hari, hanya untuk melihat anak-anaknya makan setiap hari, untuk menyekolahkan anak-anaknya, supaya nasib mereka bisa lebih baik dari orang tuanya. Merawat kita dari bayi sampai dewasa sepeti sekarang ini. Inilah bukti cinta orang tua kepada kita semua anak-anaknya.

Bapak, seorang laki-laki yang penyabar dalam menghadapi anak-anaknya yang bandel. Seseorang yang bekerja setiap hari untuk mencukupi kebutuhan keluarganya supaya tidak kekurangan sesuatu apapun.. Seseorang yang sangat tegas dalam masalah agama, tidak segan memukul anaknya dengan sapu lidi, sakit memang dipukul dengan sapu lidi, tetapi karena itulah aku walaupun sekarang merantau, tidak pernah lupa dengan ilmu yang beliau ajarkan dulu ketika aku masih di rumah.

Ibu, seorang perempuan yang sangat mencintai anak-anaknya, tidak peduli berapa kali anak-anaknya yang bandel ini membuat dia menangis, ibu tetap memaafkan anak-anaknya. Seorang yang sangat tegas dalam masalah ilmu pengetahuan. Tidak peduli berapapun biaya yang dikeluarkan untuk sebuah pendidikan, karena ibu hanya ingin melihat anak-anaknya menjadi seorang sarjana. Melihat anak-anaknya sukses. Paling tidak sampai anak-anaknya bisa hidup untuk dirinya sendiri.


Sungguh beruntung aku memilki kedua orang tua yang memiliki pemikiran berbeda tentang anak-anaknya, tetapi tetap satu tujuannya, yaitu untuk melihat anak-anaknya sukses, bisa hidup mandiri, apalagi bisa sampai menikah nanti dengan disaksikan kedua orang tua. Bapak, Ibu, semoga kalian selalu diberikan kesehatan, sampai anakmu ini sukses, bisa mendampingiku dalam pernikahanku nanti. Sampai bisa melihat cucu dari istriku kelak, amin. Aku sayang Bapak dan Ibu.

Jumat, 12 Februari 2016

Selamat Ulang Tahun Dewiku

Dewi Atriani
S1 Ilmu Hukum
Universitas Gadjah Mada
Berau, 12 Februari 1997
Yogyakarta, 12 Februari 2016
Selamat Ulang Tahun ke-19




Ulang tahun, momen yang waktunya hanya setahun sekali, momen yang paling di tunggu-tunggu. Di satu sisi kita senang karena umur kita bertambah, dengan bertambahnya umur diharapkan kita bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi, tetapi di sisi lain kita juga berfikir, apakah kita sudah menjadi pribadi yang lebih baik dengan bertambahnya umur ini, atau tidak ada perubahan atau bahkan malah menjadi pribadi yang semakin buruk.

Tanpa terasa, besok 12 Februari 2016 kamu menginjak umur 19 tahun. Umur yang tidak bisa dibilang remaja lagi, tetapi belum juga bisa disebut dewasa, karena kamu belum menginjak umur 20 tahun. Umur 19 tahun, 1 tahun lagi kamu akan menuju fase kedewasaan. Banyak yang bilang dewasa tidak ditentukan oleh umur, mungkin itu tidak salah, tetapi apa mungkin seseorang yang berumur 13 tahun bisa disebut dewasa?? Rasa-rasanya tidak mungkin.

Selamat Ulang Tahun Dewiku, semoga kamu sehat selalu, tambah sayang sama keluarga terutama kedua orang tua. Lulus kuliah tepat waktu. De, belajar yang tekun ya, supaya kamu bisa melanjutkan S2 setelah lulus nanti, seperti apa yang kamu cita-citakan. Mungkin sekarang aku hanya bisa memberikan kata-kata ini untukmu, tetapi yakinlah kelak aku bisa memberikan apa yang kamu butuhkan, bukan sekadar apa yang kamu inginkan.


Satu lagi, tambah manja ya De, supaya aku bisa memanjakan kamu setiap waktu.

De, Aku mencintaimu.

Kamis, 11 Februari 2016

Kakak

Kakak, seseorang yang ada hubungan darah denganku, tentunya mereka lebih tua daripada aku. Di rumah aku anak yang paling kecil, aku lahir tahun 1993. Kakak pertamaku bernama Agus, dia lahir tahun 1988. Kakak keduaku bernama Budi, dia lahir tahun 1990. Aku dengan kakak yang pertama berbeda umur 5 tahun sedangkan dengan kakak keduaku berbeda umur 3 tahun. Kita bertiga diperlakukan adil oleh kedua orang tua.

Sifat kakakku yang pertama keras kepala dan cuek. Mungkin menurun dari sifat bapakku yang keras kepala juga. Namun menurutku itu tidak masalah asalkan untuk hal yang benar. Walaupun sifat kakak pertamaku cuek, secuek-cueknya seorang kakak, akan tetap memperhatikan adiknya. Ketika dulu waktu aku SMK, aku PKL (Praktek Kerja Lapangan), kakakku yang pertama mengantarkanku ke terminal, setiap hari jam 5 pagi selama 3 bulan, untuk berangkat ke tempat PKL menggunakan bis jemputan dari perusahaan.

Sifat kakakku yang kedua tegas dan pemalas. Walaupun sifat kakak keduaku juga keras, tetapi aku lebih dekat dengan dia, dibandingkan dengan kakak pertamaku. Sifat pemalas bukan malas untuk belajar, tetapi malas untuk mengerjakan pekerjaan rumah seperti menyapu halaman rumah. Walaupun pemalas, naluri seorang kakak akan tetap peduli dengan adiknya. Ketika dulu aku mau berangkat ke SMK, kala itu hujan dan kakak keduaku mengantarkanku ke sekolah dengan mobil.


Walaupun kedua kakakku memiliki sifat yang berbeda, keduanya sudah menyandang gelar sarjana, tinggal aku saja di keluarga yang belum sarjana. Maka dari itu aku sekarang merantau ke Yogyakarta, agar aku bisa segera  menyandang gelar sarjana dan bisa setara dengan kalian berdua. Aku berharap bisa segera lulus lalu wisuda dan dihadiri oleh orang tua serta kalian berdua kakakku. Mas Agus, Mas Budi, tunggu adikmu ini menjadi sarjana.