Selasa, 31 Desember 2013

Mengulik Laba Bengkel "One Stop Service"

Posted by mcondrolukito blog
KONTAN/MURADI

KOMPAS.com - 
Peluang bisnis bengkel dan jasa cuci mobil dan motor makin terbuka lebar seiring terus bertumbuhnya jumlah kendaraan di negeri ini. Peluang itu tentu tak disia-siakan bagi mereka yang ingin terjun ke bisnis ini. Terbukti, bisnis bengkel dan jasa cuci mobil dan motor kini bertebaran dimana-mana.
Melihat peluangnya menjanjikan, bahkan banyak pemain kini menawarkan waralaba dan kemitraan. Seperti dilakukan Taryono, pemilik Motor Murah asal Ungaran, Jawa Tengah. Mendirikan Murah Motor sejak 2010, ia langsung menawarkan kemitraan usaha. Murah Motor mengusung konsep 3 in 1 yang menawarkan jasa bengkel, cuci, dan suku cadang.
Taryono menyebut, konsep itu sengaja dibuat sebagai layananone stop service. "Setelah pelanggan servis mobil atau motor bisa langsung cuci, tarifnya ditambahkan," katanya.
Untuk tarif servis mulai Rp 30.000 hingga ratusan ribu, tergantung jenis servis atau modifikasi yang diperlukan pelanggan. Sementara jasa cuci mobil seharga Rp 15.000 dan cuci motor Rp 8.000.
Adapun suku cadang yang dijual mulai baut, knalpot,shokebreaker hingga perlengkapan berkendara. Harganya Rp 1.000 - Rp 5 juta. Taryono mengaku sudah punya empat mitra di Mataram, Kalimantan, dan Sidoarjo.

Balik modal 16 bulan
Tertarik menjajal usaha ini? Siapkan modal Rp 27 juta, Rp 92 juta dan Rp 120 juta . Paket investasi Rp 27 juta hanya untuk jasa cuci dengan mendapatkan 3 hidrolik lift untuk alat cuci, vacum cleaner, selang, kompresor, serta seragam karyawan.
Paket senilai Rp 92 juta khusus untuk bengkel dan sparepart. Mitra mendapatkan peralatan lengkap suku cadang, pelatihan karyawan dan seragam.
Adapun paket Rp 120 juta dikhususkan buat mitra yang ingin membuka bisnis dengan konsep one stop service. Jadi, mitra bisa menyediakan jasa servis, penjualan sparepart dan cuci.
Mitra berhak mendapatkan semua perlengkapan jasa cuci dan peralatan sparepart. "Mitra juga harus menyiapkan luas tempat 150 meter persegi," ujar Taryono.
Ia menjanjikan, mitra bisa balik modal 11 - 16 bulan. Asumsinya, dalam sebulan mitra bisa meraup omzet Rp 30 juta - Rp 45 juta dengan laba bersih sebesar 25 persen.
Menurut Taryono, pihak pusat tidak mengutip biaya royalti. Namun, mitra wajib membeli semua bahan kelangkapan bengkel maupun bahan baku jasa cuci. "Kami berikan layanan pemasaran lewat online Murah Motor," ujarnya.
Pengamat Waralaba, Pietra Sarosa menilai, konsep bisnis yang ditawarkan Murah Motor cukup menarik. Bisnis seperti ini punya peluang sangat besar, sebab populasi kendaraan bermotor di Indonesia terus bertambah.
Menurutnya, Murah Motor akan mendapatkan kesempatan yang bagus jika memilih lokasi yang strategis dan konsisten terhadap kualitas layanannya.
Namun, menurut Pietra, calon mitra tetap harus teliti sebelum mengambil tawaran ini. Mitra harus survei dengan mencermati bengkel mitra yang sudah ada

Cadangan BBM hanya 17 Hari, RI Bisa Kalah Perang dalam 3 Har

Posted by mcondrolukito blog
AP PHOTO / GERALD HERBERT

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Susilo Siswoutomo mengatakan, dibanding negara-negara tetangga, cadangan bahan bakar minyak (BBM) oleh perusahaan minyak nasional atau national oil company (NOC) Indonesia paling minim.

Susilo memaparkan, Malaysia memiliki cadangan operasional 25 hari, sedangkan Singapura memiliki cadangan operasional 30 hari, ditambah cadangan strategis 20 hari. Indonesia, dalam hal ini PT Pertamina (Persero) hanya memiliki cadangan operasional 17 hari.

"Kita tidak punya strategi bisnis. Kalau ibarat perang, kita 3 hari saja meninggal (kalah). Pesawat ada, kapal ada, tapi kan (tangkinya) tidak bisa diisi dengan air," ujar Susilo di Jakarta, Selasa (31/12/2013).

Oleh karena itu, ia berharap, Pertamina dan perusahaan distributor minyak yang beroperasi di Indonesia bisa menaikkan cadangan baik operasional maupun strategis. Dengan demikian, jika dalam kondisi darurat, tidak akan terjadi kelangkaan BBM. Idealnya, lanjut Susilo, pelaku usaha memiliki cadangan operasional antara 20-30 hari.

Ditemui dalam kesempatan sama, Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina, Hanung Budya mengatakan, saat ini cadangan operasional yang bisa disediakan Pertamina maksimum selama 20 hari. Ia mengakui Pertamina masih perlu membenahi Strategy Petroluem Reserve (SPR).

Saat ini, kata Hanung, kebutuhan BBM untuk jenis premium, solar, minyak tanah, dan avtur hampir menyentuh 165.000 kiloliter per hari. Jika asumsi pertumbuhan kebutuhan per tahun 8 persen, maka 10 tahun mendatang kebutuhan tersebut bisa berlipat dua kali.

"Jika Pertamina tidak membangun fasilitas penimbunan, maka lama-lama akan turun menjadi 10 hari (cadangan operasionalnya)," prediksi Hanung.

Oleh karenanya, lanjut Hanung, Pertamina sedianya telah mulai membangun lokasi penyimpanan BBM skala besar, sepereti di Tanjung Uban Kalimantan, dan Jawa, guna mengantisipasi hal tersebut.

"Pertamina diminta maupun tidak diminta, Pertamina akan siapkan. Karena ini berkaitan dengan ketahanan energi maka ini harus diolah bangsa sendiri jangan diserahkan ke asing. Ini istilahnya seperti gudang messiu, jadi jangan diserahkan ke lawan," pungkasnya

Kantor.OJK.di.Seluruh.Indonesia.Resmi.Beroperasi.

Posted by mcondrolukito blog


Sakina Rakhma Diah Setiawan/ KOMPAS.comSerah terima pengawasan perbankan dari Bank Indonesia kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Selasa (31/12/2013)

JAKARTA, KOMPAS.com - Bersamaan dengan beralihnya fungsi pengaturan dan pengawasan perbankan dari Bank Indonesia (BI) ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK), maka kantor-kantor OJK di seluruh Indonesia pun hari ini secara resmi beroperasi.

Kepala Eksekutif Pengawasan Perbankan OJK Nelson Tampubolon mengatakan OJK hari ini secara resmi mengoperasikan tak kurang dari 35 kantor OJK di seluruh Indonesia. Kantor-kantor tersebut terdiri dari 6 kantor regional dan 29 kantor cabang.

"Kantor-kantor kami di daerah pagi ini sudah beroperasi penuh. Selama sepekan terakhir sistem melalui jaringan OJK juga sudah bekerja dengan baik," ujar Nelson pada konferensi pers Serah Terima Pengaturan dan Pengawasan Bank dari BI ke OJK di Gedung BI, Jakarta, Selasa (31/12/2013).

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D Hadad mengungkapkan bersamaan dengan mulai beroperasinya 35 kantor OJK di seluruh Indonesia, maka otomatis fungsi, tugas dan wewenang pengaturan dan pengawasan perbankan, perizinan, pemeriksaan, penyidikan dan perlindungan konsumen telah langsung berjalan hingga ke daerah.

"Ke depan, OJK masih berjalan dengan adanya dukungan dari BI terkait aspek sumber daya manusia, teknologi informasi, fasilitas kantor dan lain-lain," kata Muliaman.

Lebih lanjut, ia berharap melalui inisiatif, sinergi antara OJK dan BI dalam konteks pengaturan dan pengawasan perbankan dapat terjalin. Hal ini karena secara mutlak koordinasi kedua lembaga ini mensyaratkan terbangunnya komunikasi dan koordinasi untuk menjamin terjaganya mikro prudential oleh OJK dan makro prudential oleh BI.

"Pada praktiknya sehari-hari, pengawasan di tingkat mikro dan makro banyak bersinggungan dan membutuhkan komunikasi dan koordinasi dengan cepat dan efektif," kata Muliaman.