Rabu, 17 April 2013

Ketum PBSI: Dua Tahun lagi Indonesia Bisa Saingi China

Posted by mcondrolukito blog


detikfoto
Jakarta - Prestasi Indonesia di ajang bulutangkis saat ini boleh dibilang mulai bangkit. Ketua Umum PBSI, Gita Wirjawan, berujar bahwa Indonesia bisa mengejar China dalam kurun waktu dua tahun.

Pasangan ganda campuran Indonesia, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, berhasil mempertahankan gelar All England tahun ini. Prestasi itu diikuti oleh tiga rekannya yang berlaga di kompetisi Australia GP Gold dan New Zealand GP pada bulan ini.

Tiga pebulutangkis Indonesia berhasil membawa pulang tiga gelar juara saat bertanding di Australia. Angga Pratama/Ryan Agung Saputra berhasil menyabet gelar juara ganda putra, Aprilsasi Putri Lejarsar Variella/Vita Marissa menjadi yang terbaik di ganda putri, dan Irfan Fadhilah/Weni Anggraini keluar sebagai kampiun di ganda campuran.

Sementara di ajang New Zealand GP, pasanganAngga/Ryan kembali berprestasi dengan menyabet titel juara di nomor ganda putra, yang dilengkapi oleh Praveen Jordan/Vita Marissa yang menjadi terbaik di nomor ganda campuran.

Atas beberapa kesuksesan itu, Gita mengungkapkan bahwa beberapa perubahan yang dibuatnya dalam tubuh PBSI sudah mulai membuahkan hasil.

"Sudah terlihat perubahan dalam tubuh PBSI. Dalam satu atau dua tahun ke depan akan terlihat perkembangannnya," jelas Gita dalam perbincangan di kantor detikCom, Jalan Warung Buncit Raya, Jakarta Selatan, Rabu (17/4/2013) sore WIB.

"Satu perubahan yang saya lihat adalah ketika melakukan blusukan (ke pelatnas Cipayung) jam tujuh pagi, mereka sudah tampak giat berlatih," tambah pria yang kini memangku jabatan Menteri Perdagangan di kabinet Indonesia Bersatu II itu.

Tren positif itu membuat Gita yakin Indonesia bakal segera mengejar ketertinggalan dari China. Dia pun juga sudah menentukan target pebulutangkis bisa menjadi saingan pemain-pemain negeri 'tirai bambu' itu.

"Dalam dua tahun kedepan Indonesia bakal mampu menyaingi (prestasi) China," ujar Gita optimistis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar