Konon seperti dilansir Fitbottomedgirls, Jumat (4/1/2013), metabolisme tubuh bekerja seperti matematika. Yakni kalori yang keluar sama dengan penurunan berat badan. Makan lebih banyak berarti menambah berat badan. Sedangkan makan lebih sedikit berarti menurunkan berat badan. Sederhana.
Jonathan Bailor, penulis The Science of Smarter Slim, akan berbagi mengenai bagaimana kalori dan cara untuk memecahkannya. Padahal selama ini para ahli memberi fakta yang lebih rumit daripada matematika, tapi ternyata hanya sederhana. Studi ini mengejutkan karena menampilkan Metabolisme Tidak Bekerja Seperti Matematika
Bagaimana jika sistem metabolisme bekerja seperti matematika?
Contohnya begini dengan menggunakan teknik statistik yang dikenal sebagai "dekomposisi matematika," yang ditemukan dokter Kiyah Duffey dan Barry Popkin di University of North Carolina di Chapel Hill.
Menurut dia jumlah kalori yang dikonsumsi per orang per hari meningkat dari 1.803 kalori pada tahun 1977 menjadi 2.374 kalori pada tahun 2006. Itu artinya terjadi peningkatan kalori sebanyak 570 kalori per orang per hari.
Jika kita berhenti di sini, Anda bisa bayangkan kami menyimpulkan: "Metabolisme bekerja seperti matematika. Lebih banyak kalori yang masuk dalam tubuh, berarti menambah berat badan. Lalu orang akan treadmill untuk mengeluarkan kalori," kata Duffey.
Duffey mencoba melakukan kalori matematika dan melihat bagaimana teori metabolisme berjalan seperti matematika untuk membandingkan apa yang terjadi dengan berat badan orang selama beberapa dekade terakhir.
Menurut Dr Duffey dan data Dr Popkin, pada tahun 2006 orang makan 570 kalori lebih banyak dibandingkan tahun 1977. Jadi bisa dikatakan dalam 29 tahun antara 1977 dan 2006, orang masing-masing makan rata-rata 300 kalori lebih banyak dalam satu hari.
Lalu 300 kalori dikalikan 365 hari dalam setahun yang sama dengan 109.500 kalori lebih banyak yang orang konsumsi per tahun. Jika dikalikan dengan 29 tahun, maka didapatkan lebih banyak kalori yang dikonsumsi yakni 3.175.500 per orang antara 1977 dan 2006. Hitungan yang super sederhana, dan mungkin itu sebabnya teori matematika metabolisme sangat populer.
Menurut teori metabolisme matematika, berat badan bertambah antara tahun 1977 dan 2006 karena lebih banyak kalori masuk. Yang sejauh ini, sudah lebih dari 175.500 kalori lebih banyak per orangnya.
Tapi benarkah seperti itu? Hanya satu langkah lagi untuk melihat apakah teori ini bekerja di dunia nyata. Coba kalkulator metabolisme kita dan lihat berapa banyak lemak yang kita miliki antara 1977 dan 2006.
Langkah 1: Ada 3.500 kalori dalam satu pon lemak.
Langkah 2: Sebanyak 3.175.500 kalori ekstra dibagi dengan 3.500
Langkah 3: coba kalkulasikan hasilnya 907 pon lemak atau 412 kg lemak.
Jika metabolisme bekerja seperti matematika, maka antara tahun 1977 dan 2006 berat badan orang bertambah 907 pon lemak atau 412 kg lemak.
Benarkah seperti itu? Tapi nyatanya selama bertahun-tahun, tidak satupun orang yang menimbang dan melihat angka atas 1.000 pon seperti halnya teori matematika. Kebanyakan orang mungkin hanya bertambah beberapa kilogram tapi tidak sampai ratusan.
Pesan yang muncul menurut Jonathan Bailor, metabolisme tubuh tidaklah bekerja seperti matematika.
Tapi faktanya orang yang makan lebih banyak dan berolahraga pada akhirnya bisa membantu tubuh secara otomatis menyeimbangkan kalori sehingga tetap langsing.
"Kita dapat mengontrol berat badan kita, hanya saja ada cara yang kita lakukan. Bersyukur jika kita bisa memiliki tubuh ideal karena berarti asupan kalori yang masuk ke dalam tubuh seimbang dengan kebutuhan tubuh setiap harinya," ungkap Bailor. (FIT/IGW)
Sumber: http://health.liputan6.com/read/479703/metabolisme-tubuh-tidaklah-bekerja-seperti-matematika