Jumat, 11 Januari 2013

Perokok Pasif Berisiko Besar Terkena Demensia

Posted by mcondrolukito blog


Perokok Pasif Berisiko Besar Terkena Demensia
Liputan6.com, Beijing : Para perokok yang 'senang' meroko di tempat umum, sebaiknya berpikir seribu kali. Rokok yang dihisapnya tak hanya merugikan dirinya sendiri, tapi orang sekitarnya yang menjadi perokok pasif terkena dampaknya. Penelitian terbaru menunjukkan menjadi perokok pasif bisa meningkatkan risiko mengalami demensia parah.

Demensia merupakan penurunan fungsional yang disebabkan oleh kelainan yang terjadi pada otak. Orang yang terkena demensia biasanya sering tidak dapat berpikir dengan baik dan berakibat tidak dapat beraktivitas dengan baik. Penderitanya lambat laun kehilangan kemampuan untuk menyelesaikan permasalahan dan perlahan menjadi emosional, sering kali menjadi tidak terkendali.

Penelitian itu menjadi yang pertama kalinya menemukan hubungan antara perokok pasif dan penyakit neurologis.

Selama ini perokok pasif selalu dikaitkan dengan risiko mengalami penyakit kardiovaskular dan pernapasan serius, termasuk penyakit jantung koroner dan kanker paru-paru.

Namun, belum ada yang menjelaskan dengan pasti kalau perokok pasif juga berisiko mengalami demensia, terutama karena kurangnya penelitian.

Dan dengan studi yang dilakukan para ilmuwan dari Anhui Medical Universitydi Cina dan King's College London, hubungan antara demensia dan perokok pasif ditemukan. 

Para peneliti mempelajari hampir 6.000 orang-orang yang berusia di atas 60 orang dari lima provinsi di Cina.

Tim menilai peserta yang mengalami sindrom demensia parah antara tahun 2001 hingga 2003 dan juga pada tahun 2007 dan 2008 yang merupakan perokok pasif.

Peneliti menemukan, 10 persen dari kelompok yang mengalami sindrom demensia berat. Ini berhubungan dengan tingkat paparan dan durasi menjadi perokok pasif.

Hubungan dengan sindrom demensia itu ditemukan pada orang yang tidak pernah merokok dan yang pada saat ini merokok, serta mantan perokok.

Pemimpin studi Dr Ruoling Chen, dari King's College, mengatakan, perokok pasif harus mempertimbangkan faktor penting risiko untuk sindrom demensia berat.

"Menghindari paparan ETS (lingkungan perokok tembakau), dapat mengurangi risiko sindrom demensia berat," katanya seperti dikutip Dailymail, Jumat (11/1/2013).

Cina merupakan konsumen terbesar tembakau di dunia, dengan jumlah perokok sebanyak 350 juta. Sejak 2006, pemerintah Cina telah secara aktif mempromosikan pengenalan lingkungan bebas asap rokok di rumah sakit, sekolah, transportasi umum, dan tempat umum lainnya. Tetapi implementasi belum luas.

Data terbaru menunjukkan bahwa prevalensi perokok pasif masih tinggi, dengan lebih dari setengah orang-orang yang ada di lingkungan asap tembakau setiap harinya. 

Cina juga memiliki jumlah penderita demensia tertinggi di dunia, dengan meningkatnya kasus baru dalam populasi usia.

"Peningkatan risiko sindrom demensia pada mereka yang terpapar asap rokok pasif, mirip dengan peningkatan risiko penyakit jantung koroner".

"Sekarang kita tahu, sekitar 90 persen dari populasi dunia tinggal di negara-negara tanpa area umum bebas rokok".

"Seringnya kampanye melawan eksposur tembakau di populasi umum akan membantu menurunkan risiko sindrom demensia berat dan mengurangi epidemi demensia di seluruh dunia".

Studi ini diterbitkan pada Occupational and Environmental Medicine.(MEL/IGW)

Sumber: http://health.liputan6.com/read/485020/perokok-pasif-berisiko-besar-terkena-demensia

Kamis, 10 Januari 2013

Ini Tanda Kalau Manusia Tertular Virus Flu Burung Jenis Baru

Posted by mcondrolukito blog

Ini Tanda Kalau Manusia Tertular Virus Flu Burung Jenis Baru
(upstreamonline.com)


Liputan6.com, Jakarta : Virus flu burung jenis baru clade 2.3 bisa menular kepada manusia. Namun, di Indonesia virus jenis baru ini baru ditemukan di itik dan belum terjadi penularan dari itik ke manusia. Jika manusia tertular virus flu burung clade 2.3, ini tanda-tandanya seperti yang terjadi di Cina.

"Demam tinggi, batuk, pilek, sesak bernapas," kata Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Kementerian Kesehatan RI, Prof dr Tjandra Yoga Aditama SpP(K), MARS, DTM&H, DTCE,dalam rilis yang diterima Liputan6.com, Jakarta, Kamis (10/1/2013).

Virus flu burung H5N1 telah bermutasi menjadi clade (jenis) baru, yaitu 2.3.2 (tepatnya clade 2.3 sub clade 2.3.2). Di Indonesia, mutasi ke sub clade 2.3.2 hanya terjadi pada unggas.

Untuk tanda-tanda itik yang terkena virus H5N1 clade 2.3 berdasarkan informasi kesehatan hewan berupa:
  • Tortikolis (itik akan berputar-putar, kemudian akan jatuh)
  • Kejang-kejang
  • Sulit berdiri
  • Warna selaput mata berubah menjadi putih
  • Mengakibatkan kematian yang tinggi
  • Pada itik dewasa terjadi penurunan produksi telur
Cara pencegahan virus flu burung clade 2.3, lanjut Tjandra, tak berbeda dengan clade 2.1, yakni:
  • Menghindari sedapat mungkin tidak kontak langsung dengan itik dan atau produknya, terutama itik yang sedang sakit.
  • Bila terpaksa harus kontak dengan itik dan atau produknya maka diusahakan selalu menggunakan APD (Alat Pelindung Diri).
  • Memasak itik/unggas dan atau produknya sampai benar-benar matang
  • Bila harus memelihara unggas/itik maka pisahkan kandang dari rumah tempat tinggal dan dibersihkan secara berkala dengan selalu menggunakan APD.
  • Melaksanakan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dalam keluarga dengan salah satunya selalu mencuci tangan menggunakan sabun dengan cara yang benar.
  • Segera melapor bila menemukan itik atau unggas yang sakit atau mati mendadak ke dinas peternakan setempat.
  • Mengisolasi serta tidak memelihara itik bersama dengan ayam atau unggas lainnya berada daam 1 kandang.
Virus flu burung clade 2.3 di Indonesia baru ditemukan pada September 2012 di beberapa daerah yang sebagian besar menyerang unggas terutama jenis itik. Dan virus clade 2.3 belum ditemukan kasus pada manusia. Dan sebenarnya, kasus virus flu burung jenis baru sudah terjadi di tiga negara.

Kasus flu burung pada manusia dengan clade baru 2.3 pernah dilaporkan terjadi di Bangladesh sebanyak 3 kasus, Cina termasuk Hong Kong sebanyak 5 kasus. Sehingga total kasus flu burung pada manusia didunia dengan baru clade 2.3 berjumlah 8 kasus. Dari 8 kasus tersebut 3 kasus meninggal.(MEL/IGW)

Sumber: http://health.liputan6.com/read/484299/ini-tanda-kalau-manusia-tertular-virus-flu-burung-jenis-baru

Rabu, 09 Januari 2013

Sesehat Apakah Diri Anda? Lihat Saja Tangan dan Kuku!

Posted by mcondrolukito blog


Sesehat Apakah Diri Anda? Lihat Saja Tangan dan Kuku!
Liputan6.com, Jakarta :
Perubahan sekecil apapun pada telapak tangan, kuku, dan jari dapat menunjukkan tanda-tanda penyakit yang dapat mendasari masalah kesehatan yang lebih besar lagi.
Kesehatan Anda berada di tangan Anda. Tangan kita adalah barometer dari kesejahteraan hidup kita dan perubahan sekecil apapun pada tangan kita dapat menyampaikan masalah medis yang serius di tempat lain yang ada di dalam tubuh.
Seperti dilansir Times of India, Selasa (8/1/2013) ada beberapa tanda yang dapat Anda lihat untuk mengetahui indikator penyakit apa yang sedang Anda derita:
1. Discoloured nail / kuku tak berwarna
Kuku Anda pada hakikatnya harus berwarna merah muda dan sehat. Jika kuku Anda memiliki sedikit rona berwarna kuning kehijauan maka Anda mungkin memiliki infeksi jamur dan harus segera berkonsultasi pada seorang dokter untuk Anda melakukan perawatan anti jamur.
Selain itu, kuku berwarna kuning dapat menjadi tanda dari penyakit paru-paru.
2. Kuku yang berbentuk seperti sendok
Sebuah kuku yang sehat harus sedikit besar di tengah dan sedikit melengkung ke bawah pada ujungnya.
Jika kuku Anda terlihat kebalikan dari ini, seperti sendok, itu adalah gejala kekurangan zat besi dan anemia. Anda dapat memperbaiki hal ini dengan mengambil suplemen zat besi dan makanan yang termasuk sayuran hijau lebih gelap dan beberapa daging merah dalam diet Anda.
Jika kuku berbentuk seperti bola, bahkan ini lebih mengkhawatirkan karena bisa jadi penyakit internal seperti kanker paru-paru atau masalah jantung hinggap di diri Anda.
Segera temui dokter Anda jika bantalan pada kuku Anda melunak dan tidak melekat erat.
3. Benjolan pada jari
Benjolan kecil yang berdekatan dengan bantalan kuku merupakan tanda-tanda pertama dari osteoarthritis.
Benjolan ini muncul sebagai penyakit yang menyebabkan hilangnya ruang sendi, menyebabkan perluasan sendi tulang sementara yang baru mulai terbentuk.
Osteoarthritis yang terjadi pada wanita biasanya menyakitkan.
4. Tangan bergetar
Setiap orang berjabat tangan pada tingkat tertentu. Jika ketika berjabat tangan Anda merasa gemetar, mungkin ini menjadi tanda dan peringatan dini bahwa Anda sedang mengembangkan penyakit Parkinson yang mempengaruhi sistem saraf.
Tangan gemetar juga bisa disalahkan jika Anda mengalami stres, kecemasan, dan terlalu banyak mengonsumsi kopi.
Anda juga bisa memiliki tremor esensial, suatu kondisi neurologis yang diwariskan.
Temui dokter Anda jika Anda melihat adanya gemetar dan lambatnya gerakan serta mengalami kekakuan.
5. Kulit kering
Kulit sangat kering bisa menjadi tanda dari suatu tiroid yang kurang aktif karena menyebabkan kulit kehilangan kelembaban.
Hal ini juga dapat diartikan bahwa seseorang mungkin saja sensitif terhadap sabun dan kosmetik lainnya.
Tangan juga cenderung akan kehilangan kelembabannya setelah menopause karena kulit kering ketika terjadinya penurunan tingkat estrogen pada wanita.
6. Telapak tangan berwarna merah
Sejak berabad-abad lamanya para dokter telah mengaitkan merah yang terjadi pada telapak tangan berkaitan erat dengan gangguan hati dan sirosis tertentu.
Liver palm diduga disebabkan oleh pembuluh darah yang melebar dalam menanggapi ketidakseimbangan hormon yang disebabkan oleh kerusakan hati.
Memerah terjadi di tepi luar dari pergelangan tangan, dari pangkal ibu jari, sepanjang pergelangan tangan ke jari kelingking.
Tanda-tanda lain terjadinya pemutihan pada kuku yang disebabkan oleh kurangya protein yang khas pada penyakit hati dan kulit menguning.
Telapak tangan berwarna merah juga bisa menjadi gejala dari rheumatoid arthritis, gangguan tiroid, dan kadang-kadang kehamilan.
7. Telapak tangan berkeringat
Telapak tangan kerap kali panas atau berkeringat ketika seseorang merasakan gugup atau cemas.
Tapi, jika hal ini terjadi pada Anda secara teratur, tiroid Anda bisa disalahkan.
Sebuah tiroid yang terlalu aktif menyebabkan peningkatkan tingkat metabolisme Anda. Ini berarti Anda membakar lebih banyak kalori dan berkeringat lebih sebagai peningkatan suhu tubuh Anda.
Anda juga mungkin mengalami penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan, perasan yang selalu gugup dan pembengkakkan kelenjar tiroid di tenggorokan. Tiroid yang terlalu aktif dapat diobati dengan obat-obatan. (ADT/IGW)

Sumber: http://health.liputan6.com/read/482276/sesehat-apakah-diri-anda-lihat-saja-tangan-dan-kuku