(upstreamonline.com)
"Demam tinggi, batuk, pilek, sesak bernapas," kata Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Kementerian Kesehatan RI, Prof dr Tjandra Yoga Aditama SpP(K), MARS, DTM&H, DTCE,dalam rilis yang diterima Liputan6.com, Jakarta, Kamis (10/1/2013).
Virus flu burung H5N1 telah bermutasi menjadi clade (jenis) baru, yaitu 2.3.2 (tepatnya clade 2.3 sub clade 2.3.2). Di Indonesia, mutasi ke sub clade 2.3.2 hanya terjadi pada unggas.
Untuk tanda-tanda itik yang terkena virus H5N1 clade 2.3 berdasarkan informasi kesehatan hewan berupa:
- Tortikolis (itik akan berputar-putar, kemudian akan jatuh)
- Kejang-kejang
- Sulit berdiri
- Warna selaput mata berubah menjadi putih
- Mengakibatkan kematian yang tinggi
- Pada itik dewasa terjadi penurunan produksi telur
- Menghindari sedapat mungkin tidak kontak langsung dengan itik dan atau produknya, terutama itik yang sedang sakit.
- Bila terpaksa harus kontak dengan itik dan atau produknya maka diusahakan selalu menggunakan APD (Alat Pelindung Diri).
- Memasak itik/unggas dan atau produknya sampai benar-benar matang
- Bila harus memelihara unggas/itik maka pisahkan kandang dari rumah tempat tinggal dan dibersihkan secara berkala dengan selalu menggunakan APD.
- Melaksanakan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dalam keluarga dengan salah satunya selalu mencuci tangan menggunakan sabun dengan cara yang benar.
- Segera melapor bila menemukan itik atau unggas yang sakit atau mati mendadak ke dinas peternakan setempat.
- Mengisolasi serta tidak memelihara itik bersama dengan ayam atau unggas lainnya berada daam 1 kandang.
Kasus flu burung pada manusia dengan clade baru 2.3 pernah dilaporkan terjadi di Bangladesh sebanyak 3 kasus, Cina termasuk Hong Kong sebanyak 5 kasus. Sehingga total kasus flu burung pada manusia didunia dengan baru clade 2.3 berjumlah 8 kasus. Dari 8 kasus tersebut 3 kasus meninggal.(MEL/IGW)
Sumber: http://health.liputan6.com/read/484299/ini-tanda-kalau-manusia-tertular-virus-flu-burung-jenis-baru
Tidak ada komentar:
Posting Komentar