Posted by mcondrolukito blog
Liputan6.com, Jakarta : Kurang tidur terkait dengan seluruh aspek serta efek negatif untuk kesehatan Anda. Mulai dari rasa cemas yang terus meningkat, penurunan jumlah kepadatan mineral tulang, dan berefek juga pada mengonsumsi kalori lebih banyak.Bukan hanya itu saja, kurang tidur juga bisa memperburuk hubungan Anda dengan orang lain.Sebuah studi baru yang dilakukan seorang peneliti di University of California, Berkeley. Ia menemukan fakta bahwa kurang tidur dapat berpengaruh pada ekspresi rasa syukur Anda. Dan pada akhirnya akan membuat hubungan Anda dengan orang lain akan tegang."Kurang tidur dapat membuat kita lebih egois, seperti halnya memprioritaskan kebutuhan kita sendiri dari pada kebutuhan pasangan sendiri," sebuah studi yang ditemukan oleh Amie Gordon, seorang Psikolog dari sebuah Universitas. Penemuan ini dipresentasikan pada pertemuan Society for Personality and Social Psychologist.Penelitian ini dibagi menjadi tiga bagian dan dilakukan terhadap 60 orang peserta yang usianya berkisar antara 18 tahun sampai 56 tahun.Bagian pertama para peserta diminta untuk membuat daftar 'lima hal yang paling disyukuri olehnya' untuk melihat kualitas tidur orang tersebut malam hari sebelumnya.Orang-orang yang tidak mendapatkan istirahat yang baik pada malam hari akan merasa kurang bersyukur setelah membuat lima daftar tersebut dibandingkan dengan orang-orang yang memiliki istirahat yang sangat baik.Bagian kedua, para peserta diminta untuk mencatat seberapa baik tidurnya selama dua minggu, serta bagaimana ia merasa bersyukur.Peneliti menemukan hubungan antara perasaan bersyukur yang menurun dan kurangnya tidur orang tersebut. Dan, pada bagian ketiga, para peneliti menganalisis tidur dan rasa syukur dari pasangan yang menemukan hubungan antara kurang tidur dan perasaan sedikit lebih baik dari orang lain."Kurang tidur tidak hanya dialami secara terpisah. Sebaliknya, itu akan memengaruhi interaksi seseorang dengan orang lain, seperti kemampuan orang tersebut untuk bersyukur, emosi sosial yang vital," kata Gordon seperti dilansir Huffingtonpost, Kamis (24/1/2013)
Sumber: http://health.liputan6.com/read/495628/kurang-tidur-dapat-membuat-orang-kurang-bersyukur
Posted by mcondrolukito blog
Liputan6.com, Jakarta : Kemasan rokok nantinya wajib mencantumkan kata-kata peringatan tentang bahaya rokok. Kata-kata apa saja yang wajib dicantumkan oleh produsen rokok?Pencantuman kata-kata peringatan bahaya merokok ini terkait dengan diberlakukannya Peraturan Pemerintah No.109 Tahun 2012 tentang Pengamanan Bahan Yang Mengandung Zat Adiktif Berupa Tembakau Bagi Kesehatan.Dalam PP tersebut pengusaha rokok wajib mencantumkan peringatan kesehatan berbentuk gambar dan tulisan seluas 40 persen pada kemasan."Kewajiban mencantumkan peringatan kesehatan berbentuk gambar dan tulisan seluas 40 persen pada kemasan depan dan belakang," ujar Nafsiah Mboi, dalam Sosialisasi PP. NO.109/2012 tentang Pengamanan Bahan yang Mengandung Zat Adiktif berupa Produk Tembakau bagi Kesehatan, di Jakarta, (23/1/2013).Nafsiah menjelaskan peringatan yang harus dicantumkan adalah:- Kadar tar dan nikotin- Tidak ada batas aman- Mengandung lebih dari 4.000 zat kimia berbahaya dan lebih dari 43 zat penyebab kanker.Selanjutnya adalah dilarang menjual atau memberi kepada anak berusia di bawah 18 tahun dan perempuan hamil dan kode produksi, tanggal-bulan-tahun produksi, nama dan alamat produsen.Nafsiah juga mengingatkan agar perusahaan rokok tidak menggunakan kalimat yang sifatnya promosi. "Dilarang menggunakan kata-kata, yang menyesatkan atau bersifat promotif," ujar Nafsiah.Nafsiah mengatakan bahwa ketentuan ini tidak berlaku bagi rokok klobot, klembak, menyan, dan cerutu batangan. (Mel/Igw)
Sumber: http://health.liputan6.com/read/494778/kata-kata-peringatan-yang-wajib-dicantumkan-di-bungkus-rokok
Posted by mcondrolukito blog
Liputan6.com, New York : Saat ini sedang tren sepatu jari-jari yang mana setiap jari masuk ke tempatnya masing seperti sarung tangan. Tapi amankah menggunakan sepatu jari-jari ini?Tony Post, mantan bos perusahaan karet sedang gencar mempromosikan sepatu jenis baru bernama Vibram yang memisahkan jari kaki dengan menggunakan pemisahan digital. Post mengakui sepatu ini terinspirasi ketika ia pernah berlari sekitar tahun 1990 di New York. Seorang pelari menggunakan sepatu kulit yang dibuat oleh Rockpot. Kemudian perusahaan sepatu olahraga di Jepang juga terinspirasi dari alas kaki yang digunakan ninja.Nike, sebagai salah satu produsen sepatu olahraga juga mengembangkan sepatu dengan jari di akhir tahun 1990-an tapi sepatu ini ternyata kurang diminati masyarakat."Pemasarannya mungkin bisa dikatakan gagal. Beda halnya dengan Vibram, jenis sepatu dengan lima jari ini membuat seseorang berlari seperti tanpa alas kaki," kata Post.Namun sepatu ini ternyata malah disebut-sebut memiliki dampak buruk bagi kaki Anda karena bisa membahayakan jari kaki.Seperti dilansir The Independent, Senin (21/1/2013) Tahun 2001, Nike mengirim orang-orang untuk latihan berlari tanpa menggunakan sepatu dan terbukti kalau tanpa alas kaki, seseorang bisa berlari lebih cepat."Saya percaya ketika saya melatih beberapa pelari tanpa alas kaki, mereka berjalan lebih cepat dan justru sedikit yang mengalami cedera, " kata Christopher McDougall seperti yang diceritakan dalam bukunya Born to Run.Ada bukti ilmiah yang menunjukkan perkiraan Dougall benar. Richard Fenton adalah pelari marathon yang juga pelatih kebugaran dan manajer di profeet mengatakan, kalau produsen jangan hanya menawarkan desain tapi juga kualitas sepatu dalam elastisitas gerak."Jempol kaki merupakan mekanisme penting untuk bergerak. Jempol kaki juga bisa mempertahankan kekuatan dan fleksibilitas," kata Fenton.Ketika berlari, jempol kaki secara efektif mendorong bola karena titik poros yang paling stabil dari tumit ke kaki. Hal ini bisa meningkatkan kekuasaan dan fleksibilitasBerawal dari sarung tangan yang diproduksi oleh beberapa perusahaan yang menghangatkan setiap jari-jari tangan. Kali ini beberapa perusahaan sepatu olahraga manawarkan produk barunya dengan lima jari pada masing-masing sepatunya. (Fit/Igw)
Sumber: http://health.liputan6.com/read/493235/sepatu-dengan-jari-jari-ini-amankah