Jumat, 01 Maret 2013

Cerita Unik si Kelahiran 29 Februari

Posted by mcondrolukito blog


Cerita Unik si Kelahiran 29 Februari
Liputan6.com, Jakarta : Setiap empat tahun sekali tanggalan di kalender tercantum 29 Februari. Namun, jika bukan tahun kabisat, jangan harap bisa melihat tanggal 29 di bulan Februari. Kini, bulan sudah memasuki Maret tapi bagaimana dengan orang yang lahir pada 29 Februari.

Seorang karyawan swasta, Adhi Satyawidi mempunyai pengalaman unik karena lahir pada 29 Februari. Ia menganggap kelahirannya itu menjadi jimat keberuntungannya.

Bahkan teman-temannya saja kerap berguyon kalau ikut lomba dan memegang dirinya bisa ikut-ikutan beruntung.

"Selama ini saya menganggap semacam jimat keberuntungan. Beberapa tahun lalu saya sering ikut lomba atau kuis dan beberapa kali saya menang. Kalau teman saya mau ikutan undian mereka bercanda minta salaman supaya ketularan katanya," kata Adhi saat dihubungi Liputan6.com, Jakarta, Jumat (1/3/2013).

Selain membawa keberuntungan, Adhi bisa menjadikan usianya sebagai tameng jika sikapnya kekanak-kanakan. Ia juga merasa lebih muda dengan lahir 29 Februari.

"Kalau saya bertingkah seperti kanak-kanak, saya jawabnya 'nggak salah donk, kan umurnya belum tua banget'," ujar pria kelahiran 1984 itu.

Tapi ada keanehan yang membuatnya penasaran. Kelahirannya pada 29 Februari membuatnya memiliki KTP seumur hidup. Padahal, usianya belum layak memiliki KTP seumur hidup.

"Yang bikin aneh, dua kali saya bikin KTP semuanya untuk seumur hidup. Dan kalau transfer di bank, suka nggak mau terima," katanya lagi.

Kini, di usianya yang sudah tak ABG lagi, Adhi mengaku, tak terlalu memusingkan lahir pada 29 Februari. Masalah itu hanya ada saat duduk di bangku SD atau SMP. Setiap mendekati hari ulang tahun bukan di tahun kabisat, ia sampai melototi kalender ketika orangtuanya mengatakan tahun itu tak ada tanggal 29.

"Tapi sekarang sudah biasa. Tapi saat di SD orangtua suka menawarkan mau ulang tahun maju atau mundur. Jadi saya bisa milih," ujarnya.(Mel/Igw)

Sumber: http://health.liputan6.com/read/524526/cerita-unik-si-kelahiran-29-februari

Kamis, 28 Februari 2013

Pengusaha Sukses Jari Manisnya Lebih Panjang dari Telunjuk

Posted by mcondrolukito blog


Pengusaha Sukses Jari Manisnya Lebih Panjang dari Telunjuk
Liputan6.com, London : Tanda-tanda kesuksesan wanita bisa terlihat dari jari manisnya. Ukuran jari manis ini bisa membuat otak dan penampilan terabaikan.

Menurut penelitian terbaru, dari panjang jari manis wanita bisa memprediksi kehidupannya ke depan. Kesuksesannya semua terlihat dari ukuran jari manis wanita.

Panjang jari manis perempuan bisa memprediksi keterampilan kewirausahaannya, preferensi karier dan sejumlah ciri-ciri lain yang penting untuk keberhasilannya dan karier yang sukses.

Penelitian ini dilakukan Ekonomis Aldo Rustichini dan Luigi Guiso, yang mewawancarai lebih dari 2 ribu orang Italia dan wanita pemilik usaha kecil dan pendirinya seperti dikutip Dailymail, Rabu (27/2/2013).

Di pertengahan wawancara, responden diminta menunjukkan tangannya untuk difoto. Ketika membandingkan indeks rasio pada jari manis, peneliti menemukan jari manis lebih panjang dan lebih identik dengan ciri-cirinya seperti kemampuan spasial, mengambil risiko, dan ketegasan.

Dan bukan hanya itu, tapi jari manis lebih panjang juga berkorelasi dengan sukses dalam kompetisi olahraga seperti ski.

Secara umum, pengusaha paling sukses memiliki jari manis 10 sampai 20 persen lebih panjang dibanding jari telunjuknya. Dan umumnya, responden yang jarinya lebih panjang, bekerja di perusahaan besar dengan tingkat pertumbuhan ekonomi yang lebih besar dan memiliki kemampuan mengelola beban kerja yang besar.

Teori Jari


Ketika jari tumbuh dan memanjang, otak bisa terorganisir. Hal ini dipengaruhi testosteron dan hormon estrogen, yang berasal dari kelenjar seks janin dan aliran darah ibu.

Jari manis memiliki banyak reseptor untuk kedua hormon di atas, dan jari telunjuk indeksnya kurang.

Ketika testosteron memperpanjang jari, menghentikan pertumbuhan estrogen dan keseimbangan dua hormon bisa mempengaruhi, jari manis dan jari telunjuk menjadi berbeda.(Mel/Igw)

Sumber: http://health.liputan6.com/read/522547/pengusaha-sukses-jari-manisnya-lebih-panjang-dari-telunjuk

Rabu, 27 Februari 2013

Anak Menggosok-gosok Telinga, Waspada Infeksi Telinga

Posted by mcondrolukito blog


Anak Menggosok-gosok Telinga, Waspada Infeksi Telinga
Liputan6.com, Jakarta : Sakit telinga pada anak jangan dianggap remeh. Karena penelitian baru-baru ini menyatakan kalau setengah dari semua anak di bawah usia 1 tahun akan mengalami infesi telinga tengah.

Hal ini memicu The American Academy of Pediatrics (AAP) untuk mengeluarkan pedoman baru untuk dokter anak dan orangtua agar lebih informatif mengenai infeksi telinga.

"Tak banyak yang dapat Anda lakukan ketika anak sudah terkena infeksi telinga di rumah," kata Dr Emma Raizman, seorang dokter anak di Klinik Cleveland. 

"Infeksi telinga biasanya disebabkan oleh virus, yang berarti virus ini akan pergi sendiri. Namun, banyak dari juga dari infeksi yang terjadi ini dari bakteri, maka butuh obat-obatan,"jelas Emma, seperti dilansirFoxnews, 26/2/2013).

Untuk mengantisipasi hal tersebut, Pedoman baru AAP merekomendasikan beberapa pilihan pengobatan berdasarkan usia anak dan tingkat keparahan gejalanya. Pedoman ini mencakup antibiotik dan penghilang rasa sakit.

Dibandingkan dengan pedoman sebelumnya, yang diterbitkan pada tahun 2004, pedoman baru lebih menyoroti kriteria penyakit lebih ketat dan membuat diagnosis yang lebih akurat.

Ini memungkinkan seorang dokter anak untuk meresepkan antibiotik yang lebih efektif.

Raizman juga mengatakan kalau anak yang mengalami gejala infeksi telinga, yang terbaik dilakukan adalah langsung membawanya ke dokter dan jangan menundanya.

"Jika dibiarkan, kadang-kadang anak akan menempatkan jarinya pada telinga mereka," kata Raizman. 

"Seringkali juga anak menggosokkan telinganya baru memberitahu Anda, atau jika anak mulai merasa kesakitan, biasanya anak akan menarik-narik telinga mereka, jelasnya.

Raizman mengatakan kalau seorang anak yang memiliki infeksi telinga, dirinya mungkin perlu tabung untuk mencegah penumpukan cairan telinga untuk mengurangi rasa sakit. Namun daftar lengkap pedoman ini dapat ditemukan dalam jurnal Pediatrics. (Fit/Igw)

Sumber: http://health.liputan6.com/read/521837/anak-menggosok-gosok-telinga-waspada-infeksi-telinga