Hal ini memicu The American Academy of Pediatrics (AAP) untuk mengeluarkan pedoman baru untuk dokter anak dan orangtua agar lebih informatif mengenai infeksi telinga.
"Tak banyak yang dapat Anda lakukan ketika anak sudah terkena infeksi telinga di rumah," kata Dr Emma Raizman, seorang dokter anak di Klinik Cleveland.
"Infeksi telinga biasanya disebabkan oleh virus, yang berarti virus ini akan pergi sendiri. Namun, banyak dari juga dari infeksi yang terjadi ini dari bakteri, maka butuh obat-obatan,"jelas Emma, seperti dilansirFoxnews, 26/2/2013).
Untuk mengantisipasi hal tersebut, Pedoman baru AAP merekomendasikan beberapa pilihan pengobatan berdasarkan usia anak dan tingkat keparahan gejalanya. Pedoman ini mencakup antibiotik dan penghilang rasa sakit.
Dibandingkan dengan pedoman sebelumnya, yang diterbitkan pada tahun 2004, pedoman baru lebih menyoroti kriteria penyakit lebih ketat dan membuat diagnosis yang lebih akurat.
Ini memungkinkan seorang dokter anak untuk meresepkan antibiotik yang lebih efektif.
Raizman juga mengatakan kalau anak yang mengalami gejala infeksi telinga, yang terbaik dilakukan adalah langsung membawanya ke dokter dan jangan menundanya.
"Jika dibiarkan, kadang-kadang anak akan menempatkan jarinya pada telinga mereka," kata Raizman.
"Seringkali juga anak menggosokkan telinganya baru memberitahu Anda, atau jika anak mulai merasa kesakitan, biasanya anak akan menarik-narik telinga mereka, jelasnya.
Raizman mengatakan kalau seorang anak yang memiliki infeksi telinga, dirinya mungkin perlu tabung untuk mencegah penumpukan cairan telinga untuk mengurangi rasa sakit. Namun daftar lengkap pedoman ini dapat ditemukan dalam jurnal Pediatrics. (Fit/Igw)
Sumber: http://health.liputan6.com/read/521837/anak-menggosok-gosok-telinga-waspada-infeksi-telinga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar