Senin, 11 Maret 2013

Kanker Pankreas Mengincar Pria Perokok dan Kegemukan

Posted by mcondrolukito blog

Kanker Pankreas Mengincar Pria Perokok dan Kegemukan
Liputan6.com, Jakarta : Kanker pankreas dimulai di jaringan pankreas Anda, organ dalam perut Anda yang terletak di belakang bagian bawah perut Anda. Pankreas mengeluarkan enzim yang dapat membantu pencernaan dan hormon yang membantu mengatur metabolisme gula.

Kanker pankreas sering memiliki prognosis buruk, bahkan ketika didiagnosa lebih awal. Kanker pankreas biasanya menyebar dengan cepat dan jarang sekali terdeteksi pada tahap awal, yang merupakan alasan utama mengapa itu adalah penyebab utama kematian kanker.

Tanda dan gejala mungkin tidak muncul sampai kanker pankreas masuk stadium lanjut dan lalu operasi pengangkatan yang tidak mungkin.

Kanker pankreas dikategorikan dengan gangguan yang terjadi apakah hal itu mempengaruhi fungsi eksokrin atau endokrin dari pankreas.

Ada perbedaan yang sangat penting antara dua jenis yang luas dari kanker pankreas karena keduanya memiliki faktor risiko yang berbeda, penyebab, gejala, tes diagnostik, perawatan dan prognosis.

Apa sebenarnya penyebab dari kanker pankreas?

Menurut medicalnewstoday, Jumat (8/3/2013) kanker merupakan hasil dari sel-sel yang tak terkendali pertumbuhannya dan tidak mati. Sel-sel normal dalam tubuh mengikuti jalur pertumbuhan, pengelompokan dan kematian.

Sel-sel kanker pankreas tidak mengalami kematian program, melainkan terus tumbuh dan membelah. Meski pun para ilmuwan tidak tahu persis apa yang menyebabkan sel-sel berperilaku dengan cara ini, ini telah mengidentifikasi beberapa faktor risiko potensial.

Orang yang Berisiko Kena Kanker Pankreas

Kanker pankreas lebih mungkin untuk berkembang pada pria dibandingkan pada wanita. Merokok meningkatkan risiko seseorang terkena kanker pankreas. Bahkan tembakau tanpa asap telah dicatat sebagai faktor risiko.

Kemudian masalah kegemuakan atau obesitas juga telah dikaitkan dengan kanker pankreas. Orang yang tidak berolahraga dan yang mengalami kegemukan lebih cenderung untuk mengembangkan kanker pankreas.

Selain itu, orang yang sedikit makan sayuran dan buah-buahan dan banyak makan daging merah dan lemak lebih mungkin didiagnosis dengan penyakit ini.

Untuk jangka panjang, peminum berat menyebabkan pankreas lebih kronis yang merupakan faktor risiko yang diketahui untuk kanker pankreas.

Gejala

Gejala kanker ini cukup bervariasi dan tergantung di mana kanker itu berada, di mana ia telah menyebar, dan seberapa besar tumornya. Kanker pankreas sering disebut penyakit tersembunyi, karena jarang menunjukkan gejala awal tapi menimbulkan gejala non spesifik di kemudian hari.

Tumor pankreas biasanya terlalu kecil untuk menimbulkan gejala. Namun, ketika tumbuh menjadi kanker ada gejala seperti di bawah ini:

  • Nyeri di perut bagian atas dari tumor mendorong ke saraf
  • Penyakit kuning pada kulit dan mata dan terjadinya perubahan warna urine menjadi gelap, dibuat ketika kanker mengganggu saluran empedu dan hati
  • Hilangnya nafsu makan, mual, dan muntah
  • Penurunan berat badan yang signifikan dan kelemahan
  • Warna tinja pucat atau abu-abu dan steatorrhea (kelebihan lemak dalam tinja)

Gejala-gejala kanker pankreas memiliki banyak penyebab lain, sehingga kulit untuk mendiagnosa penyakit sebelum berada dalam stadium lanjut.

Kanker pankreas juga terkait dengan tanda Trousseau (pembekuan darah spontan yang terbentuk di dalam pembuluh darah portal, pembuluh darah dalam lengan dan kaki). Depresi klinis adalah gejala lain yang kadang-kadang dilaporkan sebelum kanker didiagnosis.

Jika kanker menyebar atau bermetastasis, gejala tambahan dapat menampilkan diri di daerah yang baru terkena. Gejala metastasis pada akhirnya tergantung pada lokasi di mana kanker telah menyebar.

Diagnosa Kanker Pankreas

Ada beberapa teknik untuk melihat apakah kanker tersebut ada dan untuk mengetahui seberapa jauh ia telah menyebar. Tes umum itu meliputi:

  • Ultrasonografi : Untuk memvisualisasikan tumor
  • Endoskop ultrasound (EUS) : Tabung tipis dengan kamera dan cahaya pada salah satu ujungnya
  • CT scan pada perut : Untuk memvisualisasikan tumor
  • Endoskopi retrograde cholangiopancreatography (ERCP) : X-ray saluran empedu
  • Angiogram : X-ray pembuluh darah
  • Barium menelan dengan X-ray saluran pencernaan bagian atas
  • Magnetik resonance imaging (MRI) : Untuk memvisualisasikan tumor
  • Positron emission tomography (PET) scan : Berguna untuk mendetekasi jika penyakit telah menyebar

Pengobatan

Pengobatan kanker tergantung pada jenis kanker, stadium kanker (berapa banyak telah menyebarnya), usia, status kesehatan, dan karakteristik pribadi tambahan.

Tidak ada pengobatan tunggal untuk kanker, dan kanker pankreas biasanya hanya dapat disembuhkan bila ditemukan pada tahap awal.

Pembedahan, radiasi dan kemoterapi adalah jenis pengobatan yang paling umum. Perawatan diupayakan untuk mengangkat kanker dan meringankan gejala nyeri kanker yang menjadi penyebabnya.

Sumber: http://health.liputan6.com/read/530409/kanker-pankreas-mengincar-pria-perokok-dan-kegemukan

Minggu, 10 Maret 2013

Tidur Kurang dari 7 Jam? Risiko Jantung dan Stroke Mengancam

Posted by mcondrolukito blog


Tidur Kurang dari 7 Jam? Risiko Jantung dan Stroke Mengancam
Liputan6.com, West Virginia : Banyak orang yang larut dalam kesibukan sehingga mengesampingkan waktu tidur. Padahal bisa berbahaya jika seseorang kurang tidur karena akan berdampak buruk bagi kesehatan.

Dalam sebuah studi pada 2010 yang diterbitkan dalam jurnal Sleep, peneliti di West Virginia University School of Medicine mengulas data dari 30.397 orang yang berpartisipasi dalam National Health Interview Study pada 2005. 

Peneliti menemukan orang-orang yang tidurnya kurang dari tujuh jam setiap malamnya memiliki peningkatan risiko penyakit jantung. 

Secara khusus, wanita usia di bawah 60 tahun yang semalamnya tidur dalam waktu lima jam atau kurang, memiliki risiko dua kali berkembangnya penyakit jantung.

Selain penyakit jantung, risiko stroke juga tinggi bagi orang yang tidak memiliki tidur cukup.

USA Today menerbitkan sebuah studi yang menemukan bahwa risiko stroke pada orang yang tidurnya kurang dari enam jam adalah empat kali lebih tinggi dibanding yang tidur delapan jam tiap malamnya.

Dalam studi yang diterbitkan pada 2012 di Science Translational Medicine, dikatakan bahwa tidur tidak teratur bisa meningkatkan kadar gula darah dan memperlambat metabolisme tubuh. Selain itu, risiko obesitas dan diabetes juga bisa meningkat.

Di samping itu, orang yang lelah karena kurang tidur cenderung membuat pilihan yang buruk dalam hal makanan. Karena lebih sering mengidamkan makanan yang tinggi gula dan kalorinya. Ditambah lagi, bisa menyebakan rasa kantuk, sulit fokus, serta memengaruhi kesehatan mental.

Orang yang kurang kurang tidur lebih sering mengalami depresi karena fungsi emosi dipengaruhi oleh kurangnya istirahat.

Hal senada juga dikatakan oleh Andrea Goldstein, seorang penulis studi di University of California di Berkeley.

"Hasil penelitian Kami menunjukkan bahwa kurang tidur hanya satu malam saja secara signifikan mengubah keoptimalan fungsi dari proses otak yang penting. Terutama di kalangan orang-orang yang cemas" seperti dilansir dari ABCNews, Sabtu (9/3/2013).

Kurang tidur sering dimulai pada awal kehidupan, tapi penting untuk mengaturnya sebisa mungkin. Membuat jadwal dan mengatur waktu tidur bisa membantu seseorang meningkatkan jumlah jam tidurnya. (Zul/Igw)

Sumber: http://health.liputan6.com/read/530729/tidur-kurang-dari-7-jam-risiko-jantung-dan-stroke-mengancam

Jumat, 08 Maret 2013

Buah Berry Dapat Cegah Kanker Mulut

Posted by mcondrolukito blog


Buah Berry Dapat Cegah Kanker Mulut
(smh.com.au)
Liputan6.com, Ohio, AS : Untuk pertama kalinya, para ilmuwan telah berhasil meneliti ekstrak dari buah yang tinggi vitamin untuk melihat jenis zat kesehatan apa saja yang terkandung di dalamnya, dan dapat diproduksi di dalam mulut.

Penemuan baru dari Ohio State University menunjukkan bahwa bakteri yang hidup di mulut bertanggung jawab atas sebagian besar kerusakan senyawa yang terjadi dalam air liur.

Dan para peneliti itu juga telah menemukan bahwa pigmen yang berasal dari blueberry, chokeberries, black raspberry, anggur merah dan stroberi air memiliki banyak fungsi untuk kesehatan mulut.

Raspberry hitam telah ditunjukkan di dalam penelitian sebelumnya yang banyak memiliki efek chemopreventive pada tumor di esofagus, mulut dan usus. Terutama dalam studi hewan. Senyawa antosianin yang tinggi telah dikaitkan dengan manfaat tersebut.

"Semua buah-buahan yang unik karena komposisi kimianya sangat memiliki fungsi yang bervariasi," kata Mark Failla, profesor nutrisi di Ohio State dan Department of Human Science, seperti dilansir Zee News, Rabu (6/3/2013)

"Ada banyak berries yang dimakan. Beberapa mungkin lebih untuk memberikan kesehatan dan mempromosikan efek dalam rongga mulut. Sedangkan yang lain mungkin lebih bermanfaat bagi kesehatan diri," tambahnya.

Penelitian ini diterbitkan dalam jurnal Food Chemistry.

(Adt/Igw)

Sumber: http://health.liputan6.com/read/528821/buah-berry-dapat-cegah-kanker-mulut