Kamis, 21 Maret 2013

Kopi dan Teh Hijau Kurangi Risiko Stroke

Posted by mcondrolukito blog


Kopi dan Teh Hijau Kurangi Risiko Stroke
Liputan6.com, New York : Teh hijau dan kopi bisa membantu mengurangi risiko terkena stroke terutama jika kedua jenis minuman itu dikonsumsi secara teratur dengan takaran tertentu.

Demikian hasil penelitian yang disiarkan di Jurnal Asosiasi Jantung Amerika, Sabtu (16/3/2013) menyebutkan.

"Ini merupakan penelitian berskala besar pertama yang memelajari pengaruh gabungan antara teh hijau dan kopi pada risiko stroke," kata Yoshihiro Kokubo, kepala tim peneliti pada Pusat Kardiovaskular dan Saraf Nasional, Jepang .

"Anda bisa membuat sedikit perubahan gaya hidup dengan memasukkan teh hijau sebagai minuman sehari-hari guna mengurangi risiko stroke."

Para peneliti menganalisa kebiasaan minum teh hijau dan kopi pada 83.269 orang dewasa di Jepang dan memantau mereka sedikitnya selama 13 tahun. Mereka menemukan bahwa semakin banyak orang-orang itu minum teh hijau atau kopi, maka makin rendah risiko terserang stroke.

Orang yang minum sedikitnya secangkir kopi dalam sehari, memiliki risiko terkena stroke 20 persen lebih rendah dibanding mereka yang jarang minum. Yang minum sedikitnya dua-tiga cangkir teh hijau dalam sehari 14 persen lebih rendah risikonya terkena serangan stroke dan orang-orang yang minum sedikitnya empat cangkir mengalami 20 persen lebih rendah terkena stroke dibanding mereka yang jarang minum.

Mereka yang sedikitnya minum dua cangkir kopi atau dua cangkir teh hijau dalam sehari mengurangi 32 persen risiko terkena perdarahan di dalam otak dibandingkan mereka yang jarang minum kedua jenis minuman tersebut.

Perdarahan di dalam otak terjadi ketika pembuluh darah di dalam otak meledak sehingga menyebabkan perdarahan di dalam otak, dan 13 persen serangan stroke terjadi akibat perdarahan tersebut.

Peserta yang dipantau dalam penelitian ini berusia antara 45-74 tahun, dengan gender yang hampir sama, juga bebas dari penyakit kanker dan jantung.

Selama 13 tahun masa pemantauan, peneliti mengulas catatan kesehatan peserta yang dikeluarkan oleh rumah sakit, maupun catatan penyebab kematian, mengumpulkan data sakit jantung dan stroke.

Temuan tersebut diselaraskan dengan data usia, jenis kelamin, faktor gaya hidup seperti kebiasaan merokok, minum alkohol, berat tubuh, pola makan dan kegiatan olahraga.

Teh dan kopi merupakan minuman yang paling banyak dikonsumsi di dunia setelah air, sehingga diduga hasil penelitian ini akan sama bila diterapkan di Amerika dan negara-negara lain, kata para peneliti.

Belum jelas bagaimana teh hijau bisa memengaruhi risiko stroke. Kandungan katekin di dalam teh mungkin bisa menjadi pelindung, kata mereka.

Katekin mengandung antioksidan, antipembengkanan, meningkatkan kemampuan plasma antioksidan serta pengaruh antitrombogenik. (Abd/Igw)

Sumber: http://health.liputan6.com/read/536272/kopi-dan-teh-hijau-kurangi-risiko-stroke

Kalau Sudah Berusia 30 Tahun Tak Bagus Minum Madu

Posted by mcondrolukito blog


Kalau Sudah Berusia 30 Tahun Tak Bagus Minum Madu
Liputan6.com, Jakarta : Madu dinilai ampuh untuk pengobatan berbagai penyakit. Banyak yang menggantikan gula dengan menggunakan madu. Baik itu di dalam makanan mau pun di dalam minuman. Namun, harus Anda ketahui bahwa orang yang sudah berusia 30 tahun dilarang mengonsumsi madu, karena sangat berbahaya untuk tubuh.

"Untuk yang sudah berusia di atas 30 tahun, jangan konsumsi madu. Berbahaya," jelas dokter spesialis gizi, dr. Samuel Oetoro, Sp. GK, Kamis (21/3/2013)

Memang, di dalam madu ada yang namanya kandungan indeks glisemik. Indeks glikemik berkaitan erat dengan peningkatan jumlah kadar gula darah, yang apabila masuk ke dalam tubuh dalam jumlah yang sangat tinggi maka nantinya akan dapat meningkatkan kadar gula darah. Makanya itu, apabila seseorang yang berusia di atas 30 tahun mengonsumsi madu akan berbahaya untuk tubuhnya.

Begitu pun dengan gula. Jika seseorang keseringan mengonsumsi gula, akan lebih mudah terkena diabetes karena insulinnya lelah dan capai akibat bekerja terus menerus menurunkan gula. Jadi, kalau kita makan gula maka kadar gula akan naik. Kadar gula yang naik harus segera dikirim masuk ke insulin.

Walau pun banyak jenis gula yang mengklaim produknya sehat, itu pun dirasa percuma. Karena pada dasarnya, apa pun jenisnya, gula sangat tidak baik dikonsumsi tubuh, termasuk gula merah dan gula jawa. Karena intinya, gula adalah racum penuaan yang dapat membuat Anda tampak cepat tua

Sumber: http://health.liputan6.com/read/539914/kalau-sudah-berusia-30-tahun-tak-bagus-minum-madu


Rabu, 20 Maret 2013

Bila Sudah Diobati Kusta Tak Akan Menular

Posted by mcondrolukito blog


Bila Sudah Diobati Kusta Tak Akan Menular
msn.com
Liputan6.com, Bogor, Jawa Barat : Direktur Rumah Sakit Sehat Terpadu Dompet Duafa dr. Yahmin Setiawan mengatakan, perlu dilakukan sosialisasi mengenai penyakit kusta kepada masyarakat untuk memberikan pemahaman agar tidak ada stigma negatif kepada penderita.

"Kusta ini daya tularnya rendah, bukan penyakit mematikan, namun kecacatan yang ditimbulkan oleh penyakit ini menjadi stigma negatif di kalangan masyarakat," katanya di Bogor seperti dikutip Antara, Selasa (19/032013).

Dr Yahmin menyebutkan, Dinas Kesehatan harus melakukan sosialisasi kepada masyarakat terutama di daerah yang masih terdapat penderita kusta.

Seperti halnya di Parung Panjang yang terdapat satu keluarga terdiri dari bapak dan dua anaknya menderita kusta.

Menurut Yahmi, pengalaman yang dialami Jiung (48) dan dua anaknya warga asal Kampung Kampung Salimun, Desa Gintung Cilejet, Kecamatan Parung Panjang, yang menderita kusta dapat menjadi informasi bahwa pemahaman tentang kusta masih minim di masyarakat.

"Seperti Jiung yang sudah mengidap kusta sejak dua tahun ini, justru awalnya tidak tahu ia menderita kusta. Malah dibawa berobat ke dukun, ini artinya dia tidak tahu penanganannya seperti apa, hingga dua anaknya tertular," katanya.

Meski kusta memiliki daya tular rendah, tidak seperti TBC yang hanya dengan lewat percikan batuk kuman penyebab penyakit langsung tertular. Kusta berbeda dengan TBC, proses penularanan cukup lama. 

Masa inkubasi penularan kuman kusta dari pasien ke orang lain hingga 3-4 tahun, sementara itu, kusta tidak langsung menular melalui udara. Hanya orang yang memiliki interaksi intens selama puluhan tahun dengan si penderita yang berkemungkinan akan tertular.

"Perlu kembali disosialisasikan apa itu kusta, cara penularannya, dan pencegahanya seperti apa," kata Yahmin.

Yahmi yang pernah bertugas selama beberapa tahun di salah satu provinsi endemik kusta di Indonesia bagian Timur mengaku memiliki pengalaman bagaimana stigma kusta di masyarakat yang dianggap sebagai penyakit kutukan.

Padahal lanjut, Yahmin, kusta bila sudah diobati tidak akan menular. Karena jika pasien sudah mendapatkan obat, secara otomatis virus akan terkunci dan tidak akan menyebar.

"Pengobatan kusta ini rutin dan memerlukan waktu lama yakni 9 hingga 12 bulan lamanya. Sehingga pasien harus dikawal agar telaten untuk melakukan pengobatan. Jika pengobatan berhenti dijalan, kuman bisa menyebar lagi," katanya.

Yahmin menambahkan, perlu ditumbuhkan pemahaman kepada masyarakat dan juga pasien kusta bahwa pengobatan dan pencegahan harus dilakukan, agar apa yang menjadi program Kementerian Kesehatan 2010 Indonesia eliminasi kusta.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, satu keluarga terdiri dari ayah dan dua anaknya asal Parung Panjang dinyatakan positif kusta. Mereka sempat menjalani perawatan di RS Sehat Terpadu Dompet Duafa, hingga akhirnya penanganan pasien diambil alih oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor. 

Sementara itu, menurut Dessy Suprihartini relawan Bogor Barat yang juga kader Dompet Duafa yang mengantar keluarga Jiung berobat, wilayah Parung Panjang memang sering ditemukan penderita kusta.

"Dua tahun lalu juga ada kasus penderita kusta satu orang, lalu tahun ini juga ada satu keluarga dan satu orang lainnya," kata dia.

Dessy mengharapkan adanya sosialisasi dari Pemerintah Daerah terkait penyakit kusta tersebut, mengingat daerah Parung Panjang cukup jauh dari akses sosialisasi kesehatan.

Sumber:http://health.liputan6.com/read/538934/bila-sudah-diobati-kusta-tak-akan-menular