Simon (badmintonindonesia.org)
Jakarta - Kejuaraan Dunia 2013 menjadi ajang krusial bagi Simon Santoso dan Adriyanti Firdasari. Sebab, agenda tahunan BWF yang bergulir di Guangzhou, Cina mulai 5-11 Agustus mendatang menjadi evaluasi terakhir kedua pemain tunggal itu.
"Kalau Simon dan Firda (sapaan karib Adriyanti Firdasari, red) tidak bisa tampil sesuai harapan, saya hanya bisa mengucapkan terima kasih kepada keduanya," kata Rexy Mainaky, ketua bidang pembinaan dan prestasi Pengurus Pusat (PP) Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI).
Penampilan dua pemain itu memang mulai menurun. Torehan terbaik Firda, sapaan karib Adriyanti Firdasari, hanya bertahan hingga babak kedua turnamen super series 2013 yang diikuti. Yakni pada Indonesia Terbuka. Dia kalah di tangga pemain Spanyol Carolina Marin. Sisanya, di Singapura, Swiss, All England, dan Malaysia malah hanya bisa bermain di babak pertama.
Simon juga tak mencatatkan hasil memuaskan tahun ini. Pemain Tangkas itu absen di Indonesia Terbuka karena cedera dan menyatakan hari pertama menjelang event bergulir. Dia juga tak memperkuat tim nasional pada Piala Sudirman.
"Sanksi untuk Simon tetap berlanjut. Untuk Firda kejuaraan dunia ini menjadi kesempatan dia. Saya ingin pemain tahu diri, bisa memanfaatkan kesempatan yang diberikan PP PBSI selama bertahun-tahun," kata Rexy.
"Selain itu saya juga ingin memberikan kesempatan kepada pemain junior agar mereka bisa lebih termotivasi," imbuhnya.
Di kejuaraan dunia nanti Simon menghadai Hsu Jen Hao di babak pertama. Sedangkan Firda mendapatkan kesempatan revans atas Carolina Marin.
PP PBSI menargetkan untuk menuai minimal satu medali emas dari kejuaraan dunia tersebut. Tahun lalu, tak satupun wakil Merah Putih mendapatkan gelar juara.
"Kalau Simon dan Firda (sapaan karib Adriyanti Firdasari, red) tidak bisa tampil sesuai harapan, saya hanya bisa mengucapkan terima kasih kepada keduanya," kata Rexy Mainaky, ketua bidang pembinaan dan prestasi Pengurus Pusat (PP) Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI).
Penampilan dua pemain itu memang mulai menurun. Torehan terbaik Firda, sapaan karib Adriyanti Firdasari, hanya bertahan hingga babak kedua turnamen super series 2013 yang diikuti. Yakni pada Indonesia Terbuka. Dia kalah di tangga pemain Spanyol Carolina Marin. Sisanya, di Singapura, Swiss, All England, dan Malaysia malah hanya bisa bermain di babak pertama.
Simon juga tak mencatatkan hasil memuaskan tahun ini. Pemain Tangkas itu absen di Indonesia Terbuka karena cedera dan menyatakan hari pertama menjelang event bergulir. Dia juga tak memperkuat tim nasional pada Piala Sudirman.
"Sanksi untuk Simon tetap berlanjut. Untuk Firda kejuaraan dunia ini menjadi kesempatan dia. Saya ingin pemain tahu diri, bisa memanfaatkan kesempatan yang diberikan PP PBSI selama bertahun-tahun," kata Rexy.
"Selain itu saya juga ingin memberikan kesempatan kepada pemain junior agar mereka bisa lebih termotivasi," imbuhnya.
Di kejuaraan dunia nanti Simon menghadai Hsu Jen Hao di babak pertama. Sedangkan Firda mendapatkan kesempatan revans atas Carolina Marin.
PP PBSI menargetkan untuk menuai minimal satu medali emas dari kejuaraan dunia tersebut. Tahun lalu, tak satupun wakil Merah Putih mendapatkan gelar juara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar