Jumat, 10 Februari 2017

Antara Akademik Dan Cinta

Tahun 2015 lalu, mungkin menjadi hal yang membahagiakan bagiku, mulai dari sidang pendadaran, dinyatakan lulus, wisuda dan bertemu denganmu. Tidak hanya itu saja, bahkan aku diterima kuliah di UGM lagi. Belum terpikirkan tentang cinta waktu itu, yang penting adalah kuliah, tapi setelah bertemu denganmu, pikiranku tentang cinta terbuka kembali.

Akhirnya aku berani menyatakan cinta kepadamu, dan kamu menerimanya, senang sekali perasaanku waktu itu. Kita jadi sering bertemu, makan bareng, bercerita apapun. Bahkan aku pernah ketika lomba catur di Bandung, aku meraih poin sempurna, 7 kali main, 7 poin. Mungkin karena kamu ikut waktu itu, semangatku bertambah jadinya. Terimakasih.

Namun disisi lain, nilai akademikku turun, bahkan setelah itu kamu meminta break, itu ibarat pepatah sudah jatuh tertimpa tangga. Lagi dan akhirnya ku sendiri lagi. Bahkan di semester 6, kuliah semakin padat ada KKN pula, sedikit waktu libur, tidak seperti semester 5. Namun aku harus berusaha, tanpamu aku akan menjadi orang lebih baik dari sebelumnya. Alhamdulillah,

Di semester 6 dan 7, nilai akademikku meningkat, aku bingung, apakah harus tanpamu agar nilaiku meningkat, mungkin juga tidak. Tapi aku yakin, inilah usahaku untuk menjadi lebih baik dari sebelumnya. Terimakasih untuk 4 bulannya, untuk roti tawar mesesnya, untuk sepeda boncengannya lalu aku pulang jalan kaki dan untuk air mata yang jatuh. Terimakasih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar