Sebagai
anak bungsu, mungkin akulah yang paling dekat dibandingkan kedua kakakku. Setelah
aku lulus dari SMK, aku ingin kuliah di UGM, karena kakak keduaku dan bapakku
kuliah di UGM. Alhamdulillah impianku tercapai, aku bisa kuliah di UGM. Masuk pada
tahun 2011, bertemu teman baru, tempat baru dan beradaptasi dari sekolah ke
perkuliahan.
Aku
bersyukur sejak tahun pertama kuliah, aku sudah diberikan sepeda motor untuk
menunjang kegiatan kuliah. Ketika itu usiaku baru menginjak 18 tahun, masa
remaja kata sebagian orang, masa mencari jati diri. Di semester 2, aku semakin
banyak teman, ada salah satu temanku, dia baru saja dibelikan motor, dan
motornya lebih bagus dari motorku.
Disinilah
emosi jiwa remaja muncul, aku bilang ke bapak, pak temanku punya motor baru,
aku ingin motor seperti dia, lalu bapakku menjawab, kamu sudah punya motor, itu
motor baru satu tahun, masih bagus jadi bersyukurlah. Aku tetap meminta, tapi
bapakku bilang, kamu mau motor baru, tapi kamu tidak usah kuliah ya. Disitu aku
terdiam seribu bahasa.
Sampai
pada umurku yang 20 tahun, aku baru tahu, perjuangan kedua orang tuaku begitu
berat, untuk biaya kuliahku, untuk bayar cicilan motor, dan untuk biaya hidupku
di Jogja yang begitu besar. Bapak Ibu, maafkanlah anakmu ini yang selalu
meminta tanpa bisa memberi. Aku akan membahagiakan kalian dengan mendapatkan
gelar Sarjana nanti, amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar