Sabtu, 11 Februari 2017

Membahagiakan Kedua Orang Tua

Sebagai anak bungsu, mungkin akulah yang paling dekat dibandingkan kedua kakakku. Setelah aku lulus dari SMK, aku ingin kuliah di UGM, karena kakak keduaku dan bapakku kuliah di UGM. Alhamdulillah impianku tercapai, aku bisa kuliah di UGM. Masuk pada tahun 2011, bertemu teman baru, tempat baru dan beradaptasi dari sekolah ke perkuliahan.

Aku bersyukur sejak tahun pertama kuliah, aku sudah diberikan sepeda motor untuk menunjang kegiatan kuliah. Ketika itu usiaku baru menginjak 18 tahun, masa remaja kata sebagian orang, masa mencari jati diri. Di semester 2, aku semakin banyak teman, ada salah satu temanku, dia baru saja dibelikan motor, dan motornya lebih bagus dari motorku.

Disinilah emosi jiwa remaja muncul, aku bilang ke bapak, pak temanku punya motor baru, aku ingin motor seperti dia, lalu bapakku menjawab, kamu sudah punya motor, itu motor baru satu tahun, masih bagus jadi bersyukurlah. Aku tetap meminta, tapi bapakku bilang, kamu mau motor baru, tapi kamu tidak usah kuliah ya. Disitu aku terdiam seribu bahasa.

Sampai pada umurku yang 20 tahun, aku baru tahu, perjuangan kedua orang tuaku begitu berat, untuk biaya kuliahku, untuk bayar cicilan motor, dan untuk biaya hidupku di Jogja yang begitu besar. Bapak Ibu, maafkanlah anakmu ini yang selalu meminta tanpa bisa memberi. Aku akan membahagiakan kalian dengan mendapatkan gelar Sarjana nanti, amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar