Pencari kerja dalam sebuah bursa kerja. (Foto: dok. Okezone)
JAKARTA - Memiliki gelar sarjana bukan berarti jaminan mudah mendapatkan pekerjaan. Buktinya, banyak anak muda bertitel dari perguruan tinggi menjadi pengangguran.
Bahkan, data Organisasi Buruh Internasional (International Labour Organization/ILO) terakhir memperlihatkan, pengangguran muda cenderung tiga kali lebih banyak ketimbang pengangguran usia dewasa. Dan kondisi ini akan menjadi makin parah dengan tingginya angka pengangguran global.
Ketika memaparkan capaian kinerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) 2013 belum lama ini, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan(Mendikbud) Mohammad Nuh menyampaikan, dalam beberapa tahun terakhir, rasio tingkat pengangguran antara kelompok usia muda dengan dewasa cenderung tidak berubah, yakni sekira 2,7 persen
Jika dirunut hingga 1991, tingkat pengangguran pemuda dalam kurun waktu 12 tahun memang fluktuatif, namun memperlihatkan tren peningkatan. Pada 1991, tingkat pengangguran pemuda adalah 11,7 persen dan mengalami penurunan sekira satu persen menjadi 10,9 persen pada 1992.
Tren peningkatan mulai terlihat pada periode 1993-1994 di angka 11,4 persen. Puncaknya adalah pada 2002, yakni mencapai 13 persen. Sejak 2002 hingga 2013, ada kecenderungan menurun dengan titik terendah pada periode itu adalah 11,5 persen pada 2007.
Namun fenomena pengangguran terdidik ini nampaknya lekat pada kelompok anak muda Indonesia. Buktinya, sejak 2007 hingga 2013, tingkat pengangguran anak muda cenderung naik. Terakhir, pada 2013, angka tingkat pengangguran tersebut ada pada kisaran 12,6 persen
Bahkan, data Organisasi Buruh Internasional (International Labour Organization/ILO) terakhir memperlihatkan, pengangguran muda cenderung tiga kali lebih banyak ketimbang pengangguran usia dewasa. Dan kondisi ini akan menjadi makin parah dengan tingginya angka pengangguran global.
Ketika memaparkan capaian kinerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) 2013 belum lama ini, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan(Mendikbud) Mohammad Nuh menyampaikan, dalam beberapa tahun terakhir, rasio tingkat pengangguran antara kelompok usia muda dengan dewasa cenderung tidak berubah, yakni sekira 2,7 persen
Jika dirunut hingga 1991, tingkat pengangguran pemuda dalam kurun waktu 12 tahun memang fluktuatif, namun memperlihatkan tren peningkatan. Pada 1991, tingkat pengangguran pemuda adalah 11,7 persen dan mengalami penurunan sekira satu persen menjadi 10,9 persen pada 1992.
Tren peningkatan mulai terlihat pada periode 1993-1994 di angka 11,4 persen. Puncaknya adalah pada 2002, yakni mencapai 13 persen. Sejak 2002 hingga 2013, ada kecenderungan menurun dengan titik terendah pada periode itu adalah 11,5 persen pada 2007.
Namun fenomena pengangguran terdidik ini nampaknya lekat pada kelompok anak muda Indonesia. Buktinya, sejak 2007 hingga 2013, tingkat pengangguran anak muda cenderung naik. Terakhir, pada 2013, angka tingkat pengangguran tersebut ada pada kisaran 12,6 persen
Sumber: http://kampus.okezone.com/read/2013/12/31/373/919906/duh-anak-muda-lebih-banyak-nganggur
Tidak ada komentar:
Posting Komentar