Peneliti mengatakan, peran pasti bakteri ini memang belum jelas, tapi keanekaragaman mikroba bisa membantu bayi mencerna susu atau memberikan dorongan bagi sistem kekebalan tubuh. Dan penyelidikan selanjutnya bisa mengarah pada strategi nutrisi untuk bayi yang tidak bisa menyusui.
Untuk penelitian tersebut, para peneliti mengkaji kolostrum yang merupakan sekresi pertama dari kelenjar susu setelah kelahiran, dan ASI dari pertama kali hingga enam bulan usai kelahiran. Sampel yang terakhir mengandung bakteri yang biasanya ditemukan di mulut seperti seperti Veillonella, Leptotrichia dan Prevotella.
"Kami belum dapat menentukan apakah bakteri ini menetap di mulut bayi atau bakteri oral yang disusui ke bayi masuk ke dalam ASI dan mengubah komposisinya," kata Peneliti Maria Carmen Collado dari Institute of Agrochemistry and Food Technology dan Alex Mira of the Higher Public Health Research Center, di Spanyol, seperti dikutip LiveScience, Ahad (6/1/2013).
Pada penelitian itu juga ditemukan, ASI pada ibu yang obesitas dan ibu yang menjalani operasi caesar terencana mempunyai keragaman dari spesies bakteri. (Ibu yang memiliki caesar tak terencana memiliki komposisi ASI yang sangat mirip dengan ibu yang melahirkan melalui vagina).
Hasil penelitian ini dipublikasikan dalam Jurnal American Journal of Clinical Nutrition.(MEL/IGW)
Sumber: http://health.liputan6.com/read/481213/asi-mengandung-700-lebih-spesies-bakteri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar