Menurut Mayo Clinic, beta karoten merupakan senyawa organik dalam karotenoid yang larut dalam senyawa lemak berpigmen yang ditemukan dalam buah-buahan, biji-bijian, minyak alami, dan sayuran.
Tubuh seseorang mengubah beta karoten menjadi sumber vitamin A yang baik bagi retina pada mata, dan vitamin yang memberikan kekebalan tubuh juga membuat kulit sehat.
Sebenarnya biji kelapa sawit juga mengandung beta karoten yang sangat tinggi bahkan 10 kali lipat dari wortel namun karena adanya proses penjernihan dalam pembuatan minyak maka karotennya jauh berkurang.
Untuk lebih memahami beta karoten, tim peneliti mengamati interaksi antara varian gen dengan risiko yang tinggi pada penyakit diabetes tipe 2.
Peneliti mengungkapkan kalau Diabetes tipe 2 mempengaruhi sekitar 15% dari populasi dunia, dan juga merupakan penyakit yang sering dialami.
Seperti dilansir Worldintnews, Jumat (25/1/2013) penulis studi, Dr Atul Butte yang merupakan profesor pediatri di Stanford University Medical mengatakan kalau pemerintah dalam hal ini regulator kesehatan memperkirakan kalau sepertiga dari semua anak yang lahir di Amerika sejak tahun 2000, akan lahir dengan risiko penyakit diabetes.
"Temuan studi ini memperkirakan pendekatan yang mungkin menentukan apakah beta karoten dan tokoferol gamma merupakan pelindung yang berbahaya atau hanya penanda dalam darah yang memiliki indikasi lain yang berbahaya," katanya.
Dalam kesempatan ini para peneliti mulai tertarik untuk mempelajari protein SLC30A4, semacam gen pada beta karoten dan gamma tokoferol. Ilmuwan juga percaya kalau senyawa tersebut dimuat dalam sel islet dari pankreas yang mengembangkan insulin yang membantu sel-sel dalam memproduksi zat besi (zinc transporter).
Zinc transporter ini juga mempengaruhi penumpukan glukosa dalam darah dan akhirnya mencegah pertumbuhan penyakit diabetes tipe 2.
"Sementara banyak elemen pada risiko genetik untuk diabetes tipe-2 yang benar-benar ditemukan," lanjut Butte.
"Para ilmuwan lebih memilih untuk melanjutkan penelitian mereka dalam bidang ini dan ingin dalam melakukan penelitian tambahan dengan menggunakan tikus di laboratorium yang akan mendapatkan beta karoten dan tokoferol gamma," katanya.
Peneliti percaya kalau penelitian lebih lanjut akan memungkinkan mereka untuk menentukan apakah dua zat tersebut penting dalam mencegah atau mungkin bisa mempercepat pertumbuhan penyakit diabetes tipe 2.
Selain itu, studi ini juga bisa membantu para ilmuwan memahami bagaimana zat tersebut berdampak pada kinerja protein. (Fit/Mel)
Sumber: http://health.liputan6.com/read/496132/makan-wortel-yuk-biar-nggak-kena-diabetes
Tidak ada komentar:
Posting Komentar